Peparnas 2024
Atlet para-atletik Suparniati rayakan persahabatan di Peparnas 2024
12 Oktober 2024 14:36 WIB
Atlet para-atletik Riau Suparniati merebut medali emas Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 pada nomor lempar cakram F20 putri di Stadion Sriwedari, Solo, Selasa (8/10/2024). (ANTARA/Michael Siahaan)
Solo, Jawa Tengah (ANTARA) - Atlet para-atletik dari Provinsi Riau Suparniati merayakan persahabatannya dengan rekan satu kontingennya, Tiwa, dengan sama-sama mendapatkan medali emas di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 di Solo, Jawa Tengah.
"Saya senang sekali Tiwa juga meraih emas," ujar Suparniati di Solo, Sabtu.
Di Peparnas 2024, Suparniati mengantongi medali emas di nomor tolak peluru F20 putri.
Sementara Tiwa merebut medali emas cabang olahraga para-atletik nomor lari 1.500 meter T20 putri. T20, sama seperti F20, merupakan klasifikasi untuk atlet dengan hambatan intelektual.
Suparniati menyebut, dirinya sudah menjalin pertemanan dengan Tiwa sejak bertahun-tahun lalu karena hampir selalu sekamar jika ada pemusatan latihan daerah maupun nasional.
Dia pun berharap, keberhasilan mereka yang sama-sama mampu menggondol medali emas menjadi penyemangat untuk Tiwa yang saat ini masih menjalani pemulihan cedera pinggang. Tiwa bahkan harus menahan rasa sakit saat menjadi yang terbaik di Peparnas 2024.
"Kami terus saling menyemangati. Saya bilang sama dia, 'Kalau cedera jangan terlalu dipikirkan. Jalani saja'," tutur Suparniati.
Eratnya persahabatan Suparniati dan Tiwa sempat memunculkan cerita membahagiakan yang sepertinya akan dikenang untuk waktu yang lama oleh mereka.
Baca juga: IADO kirim 92 sampel atlet Peparnas 2024 untuk tes doping di Bangkok
Hal tersebut terjadi saat keduanya tengah bersiap menuju Asian Games 2018 di Jakarta. Suparniati ketika itu sempat menolak turun di nomor tolak peluru jika Tiwa tidak ikut berlaga.
Situasi itu membuat tim pelatih para-atletik Indonesia harus memutar otak, apalagi Suparniati merupakan atlet putri terbaik Indonesia di nomor tolak peluru para-atletik setelah memecahkan rekor Asia di ASEAN Para Games 2017, Malaysia (11,03 meter).
Akhirnya, seperti disampaikan pelatih para-atletik tanah air saat itu, Purwo Adi Sanyoto, Tiwa yang sebenarnya andalan di nomor lari diikutsertakan di tolak peluru F20.
Hasilnya, di Asian Para Games 2018, Jakarta, Suparniati sukses mendapatkan medali emas dengan tolakan terbaik sejauh 10,75 meter, sementara Tiwa tanpa disangka-sangka merebut medali perunggu dengan tolakan terjauh 6,44 meter.
"Tiwa kami turunkan di tolak peluru sebenarnya hanya untuk menemani Suparniati. Jadi medali perunggunya itu di luar dugaan karena Tiwa sebenarnya spesialis di nomor lari 400 meter dan 1.500 meter T20 putri," kata Purwo ketika itu.
Baca juga: Para penuntun dalam gelap
Baca juga: Tim goalball putri Sumatera Selatan penuhi target raih medali emas
"Saya senang sekali Tiwa juga meraih emas," ujar Suparniati di Solo, Sabtu.
Di Peparnas 2024, Suparniati mengantongi medali emas di nomor tolak peluru F20 putri.
Sementara Tiwa merebut medali emas cabang olahraga para-atletik nomor lari 1.500 meter T20 putri. T20, sama seperti F20, merupakan klasifikasi untuk atlet dengan hambatan intelektual.
Suparniati menyebut, dirinya sudah menjalin pertemanan dengan Tiwa sejak bertahun-tahun lalu karena hampir selalu sekamar jika ada pemusatan latihan daerah maupun nasional.
Dia pun berharap, keberhasilan mereka yang sama-sama mampu menggondol medali emas menjadi penyemangat untuk Tiwa yang saat ini masih menjalani pemulihan cedera pinggang. Tiwa bahkan harus menahan rasa sakit saat menjadi yang terbaik di Peparnas 2024.
"Kami terus saling menyemangati. Saya bilang sama dia, 'Kalau cedera jangan terlalu dipikirkan. Jalani saja'," tutur Suparniati.
Eratnya persahabatan Suparniati dan Tiwa sempat memunculkan cerita membahagiakan yang sepertinya akan dikenang untuk waktu yang lama oleh mereka.
Baca juga: IADO kirim 92 sampel atlet Peparnas 2024 untuk tes doping di Bangkok
Hal tersebut terjadi saat keduanya tengah bersiap menuju Asian Games 2018 di Jakarta. Suparniati ketika itu sempat menolak turun di nomor tolak peluru jika Tiwa tidak ikut berlaga.
Situasi itu membuat tim pelatih para-atletik Indonesia harus memutar otak, apalagi Suparniati merupakan atlet putri terbaik Indonesia di nomor tolak peluru para-atletik setelah memecahkan rekor Asia di ASEAN Para Games 2017, Malaysia (11,03 meter).
Akhirnya, seperti disampaikan pelatih para-atletik tanah air saat itu, Purwo Adi Sanyoto, Tiwa yang sebenarnya andalan di nomor lari diikutsertakan di tolak peluru F20.
Hasilnya, di Asian Para Games 2018, Jakarta, Suparniati sukses mendapatkan medali emas dengan tolakan terbaik sejauh 10,75 meter, sementara Tiwa tanpa disangka-sangka merebut medali perunggu dengan tolakan terjauh 6,44 meter.
"Tiwa kami turunkan di tolak peluru sebenarnya hanya untuk menemani Suparniati. Jadi medali perunggunya itu di luar dugaan karena Tiwa sebenarnya spesialis di nomor lari 400 meter dan 1.500 meter T20 putri," kata Purwo ketika itu.
Baca juga: Para penuntun dalam gelap
Baca juga: Tim goalball putri Sumatera Selatan penuhi target raih medali emas
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: