Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Andalas Prof. Asrinaldi menilai pernyataan Presiden Terpilih Prabowo Subianto kepada partai politik dalam koalisinya untuk tidak menugaskan seorang menteri mencari uang dari APBN, cenderung sebagai imbauan saja.

“Saya yakin walaupun imbauan ya, itu cenderung normatif menurut saya,” kata Prof. Asrinaldi saat dihubungi Antara dari Jakarta, Jumat.

Oleh sebab itu, dia menyarankan Prabowo agar dapat belajar dari pemerintahan 10 tahun Presiden Joko Widodo agar berkomitmen menjaga kabinet pemerintahan yang bersih, tidak dianggap sekadar imbauan atau normatif saja.

Menurut Prof. Asrinaldi, bila hanya imbauan atau normatif maka berat bagi dia untuk mengatakan pemerintahan Prabowo yang bersih dan berwibawa dapat terbentuk.

Sebelumnya, Prabowo saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Legislatif PKB di Jakarta, Kamis (10/10), menyampaikan telah berbicara kepada partai politik agar tidak menunjuk menteri dan mencari uang dari APBN.

"Semua ketua umum, semua perwakilan, saya katakan, saudara-saudara jangan menugaskan menteri-menteri yang saudara tunjuk di pemerintahan yang akan saya pimpin, jangan saudara tugaskan untuk cari uang dari APBN," kata Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengingatkan bahwa saat ini zaman digital yang serba cepat, sehingga partai politik diminta untuk tidak mencoba-coba mencari uang dari APBN.

Walaupun demikian, Prabowo mengakui setiap institusi maupun organisasi, termasuk partai politik membutuhkan uang. Akan tetapi, lebih baik mencarinya dengan cara yang halal dan baik.

Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa pemerintahannya kelak akan mengelola kekayaan negara dengan baik sehingga dapat mendukung semua institusi di tanah air.


Baca juga: Prabowo kepada partai: Jangan menugaskan menteri cari uang dari APBN
Baca juga: Luhut optimistis Prabowo bawa kemajuan ekonomi Indonesia
Baca juga: Prabowo: Meski PKS pernah berbeda pilihan, kami tetap bersahabat