Wamenperin kukuhkan pengurus IPERINDO
16 Juni 2014 17:10 WIB
Pengurus IPERINDO Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun memberikan sambutan pada acara Pengukuhan Dewan Pengurus Pusat dan Dewan Penasehat Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) di Jakarta, 16 Juni 2014. (kemeperin.co.id) ()
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Alex SW Retraubun melantik pengurus Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) di Jakarta, Senin.
Dalam sambutannya, Wamenperin Alex mengingatkan seiring dengan meningkatnya jumlah armada kapal nasional akibat penerapan "Asas Cabotage", hendaknya industri galangan kapal nasional dapat mengantisipasinya dengan meningkatkan kapasitas dan kemampuan agar tidak kehilangan pasar.
"Industri kapal nasional harus terus meningkatkan produktivitas dan kemampuannya melalui penguasaan teknologi, mengingat kemampuan perkapalan nasional saat ini masih jauh dari kondisi ideal sebagai industri maritim yang kuat," katanya.
Menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dalam sektor industri perkapalan, menurut Wamenperin, merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan.
Apalagi, sektor industri perkapalan merupakan salah satu industri strategis dan sektor unggulan di masa depan dengan karakteristik padat karya dan padat teknologi.
"Dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 di mana 600 juta jiwa penduduk ASEAN bisa berkompetisi secara bebas, kita harus benar-benar menyiapkan SDM," katanya.
Penekanan Wamenperin terkait peningkatan mutu SDM sangat beralasan mengingat catatan dari "The Global Competitiveness Report 2013-2014" oleh Economic Forum Forum (WEF), Indonesia masih tertinggal dari negara lain seperti Malaysia, Thailand, Singapura dan Brunei Darussalam.
Selain itu, data dari Asean Productivity Organization (APO) menunjukkan dari 1.000 tenaga kerja Indonesia, hanya 4,3 persen yang terampil.
Sedangkan 1.000 tenaga kerja dari Filipina 8,3 persen yang terampil, Malaysia 32,6 persen, dan SIngapura 34,7 persen.
Sementara itu, Ketua Umum terpilih Iperindo Eddy Kurniawan Logam mengatakan langkah pertama yang akan dilakukan semasa memangku jabatan ketua adalah menyampaikan aspirasi Iperindo pada pemerintah terkait penghapusan PPN dan Bea masuk impor untuk semua komponen kapal demi menggairahkan pertumbuhan industri galangan kapal dalam negeri.
Pemerintah, kata Eddy, harus menanggalkan ego sektoral demi memajukan industri perkapalan dalam negeri.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Anggota Iperindo Nomow 009/RUA/IP/2014 tanggal 14 Mei 2014 tentang Penetapan Ketua Umum Iperindo periode 2014-2018, berikut susunan pengurus Iperindo yang dikukuhkan:
1. Ketua Umum: Eddy Kurniawan Logam (PT Steadfast Marine)
2. Wakil Ketua Umum I: Yance Gunawan (PT Dumas Tanjung Perak Shipyard)
3. Wakil Ketua Umum II: Nyoman Sudiana (PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari)
4. Sekretaris Umum: Edwin Nugraha M Barcah (PT Caputra Mitra Sejati).
Dalam sambutannya, Wamenperin Alex mengingatkan seiring dengan meningkatnya jumlah armada kapal nasional akibat penerapan "Asas Cabotage", hendaknya industri galangan kapal nasional dapat mengantisipasinya dengan meningkatkan kapasitas dan kemampuan agar tidak kehilangan pasar.
"Industri kapal nasional harus terus meningkatkan produktivitas dan kemampuannya melalui penguasaan teknologi, mengingat kemampuan perkapalan nasional saat ini masih jauh dari kondisi ideal sebagai industri maritim yang kuat," katanya.
Menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dalam sektor industri perkapalan, menurut Wamenperin, merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan.
Apalagi, sektor industri perkapalan merupakan salah satu industri strategis dan sektor unggulan di masa depan dengan karakteristik padat karya dan padat teknologi.
"Dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 di mana 600 juta jiwa penduduk ASEAN bisa berkompetisi secara bebas, kita harus benar-benar menyiapkan SDM," katanya.
Penekanan Wamenperin terkait peningkatan mutu SDM sangat beralasan mengingat catatan dari "The Global Competitiveness Report 2013-2014" oleh Economic Forum Forum (WEF), Indonesia masih tertinggal dari negara lain seperti Malaysia, Thailand, Singapura dan Brunei Darussalam.
Selain itu, data dari Asean Productivity Organization (APO) menunjukkan dari 1.000 tenaga kerja Indonesia, hanya 4,3 persen yang terampil.
Sedangkan 1.000 tenaga kerja dari Filipina 8,3 persen yang terampil, Malaysia 32,6 persen, dan SIngapura 34,7 persen.
Sementara itu, Ketua Umum terpilih Iperindo Eddy Kurniawan Logam mengatakan langkah pertama yang akan dilakukan semasa memangku jabatan ketua adalah menyampaikan aspirasi Iperindo pada pemerintah terkait penghapusan PPN dan Bea masuk impor untuk semua komponen kapal demi menggairahkan pertumbuhan industri galangan kapal dalam negeri.
Pemerintah, kata Eddy, harus menanggalkan ego sektoral demi memajukan industri perkapalan dalam negeri.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Anggota Iperindo Nomow 009/RUA/IP/2014 tanggal 14 Mei 2014 tentang Penetapan Ketua Umum Iperindo periode 2014-2018, berikut susunan pengurus Iperindo yang dikukuhkan:
1. Ketua Umum: Eddy Kurniawan Logam (PT Steadfast Marine)
2. Wakil Ketua Umum I: Yance Gunawan (PT Dumas Tanjung Perak Shipyard)
3. Wakil Ketua Umum II: Nyoman Sudiana (PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari)
4. Sekretaris Umum: Edwin Nugraha M Barcah (PT Caputra Mitra Sejati).
Pewarta: Oleh Ida Nurcahyani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: