Singapura (ANTARA News) - Harga minyak mentah naik di perdagangan Asia, ke posisi tertinggi sembilan bulan, Senin, karena investor mewaspadai kekerasan yang makin memburuk di beberapa kota di Irak
Patokan minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli melonjak 35 sen menjadi 107,26 dolar per barel pada akhir perdagangan pagi, sementara minyak mentah Brent untuk penyerahan Agustus naik 44 sen menjadi 112,90 dolar.
"Pasar tetap siaga tinggi pada perkembangan di Irak ... Investor
terfokus pada Irak dan potensi ganguan lebih lanjut (supply)," kata kepala strategi pasar pada CMC Markets, Michael McCarthy, di Sydney, Senin.
Terhadap serangan militan di Irak, Amerika Serikat memerintahkan sebuah kapal induk ke Teluk pada Sabtu, meskipun Presiden AS Barack Obama mengesampingkan pengiriman pasukan kembali ke kawasan itu.
Krisis memiliki pengaruh langsung terhadap harga minyak karena Irak merupakan eksportir minyak terbesar anggota Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang beranggotakan 12 negara, setelah Arab Saudi.
Di antara anggota OPEC, Irak peringkat di belakang Saudi namun masih melampaui Iran dan Kuwait, dan juga memiliki cadangan terbukti 140,3 miliar barel minyak mentah dan 3,158 triliun meter kubik gas alam, menurut angka OPEC.
Washington, Minggu, mengutuk pembantaian "mengerikan" oleh militan, yang dikatakan telah membunuh angkatan udara syiah Irak, 1.700 orang direkrut di kota utara Tikrit.
Foto-foto konon menunjukkan eksekusi dipublikasikan oleh militan online. Sebuah bom pinggir jalan di Baghdad tengah juga menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai 23 pada hari Minggu, menurut pejabat keamanan dan medis.
(S004)
Harga minyak mentah naik di perdagangan Asia
16 Juni 2014 11:43 WIB
Ilustrasi - Minyak mentah, minyak, harga minyak dunia (REUTERS)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014
Tags: