Jember, Jawa Timur (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember meningkatkan daya beli masyarakat dengan memberikan layanan tarif tiket kereta api yang terjangkau bagi masyarakat, karena tarif tiket kereta api merupakan salah satu komponen dalam penghitungan inflasi dan deflasi dari bidang transportasi.

"Dengan harga tiket terjangkau, akan turut menjaga daya beli masyarakat untuk naik kereta api tetap tinggi," kata Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Cahyo Widiantoro, di Jember, Jawa Timur (Jatim), Jumat.

Menurutnya, beberapa kereta api dengan tarif yang cukup terjangkau, seperti KA Pandanwangi relasi Jember-Banyuwangi (PP) dengan tarif Rp8 ribu, dan KA Probowangi relasi Ketapang Banyuwangi-Surabaya Gubeng yang tiketnya dapat dibeli mulai dari Rp27 ribu.

Selain itu, juga terdapat KA Tawangalun relasi Ketapang-Malang Kota Lama dengan tarif tiket Rp58 ribu, dan KA Sritanjung relasi Ketapang-Lempuyangan yang tarif tiketnya mulai Rp88 ribu.

"Beberapa KA tersebut merupakan kereta bersubsidi dari pemerintah dengan skema Public Service Obligation (PSO) dan peminatnya cukup tinggi di Daop 9 Jember, bahkan okupansi hariannya melebihi dari kapasitas yang tersedia," ujarnya lagi.

Selama bulan September 2024 tercatat total penumpang yang naik dari Daop 9 Jember mencapai 248.742 orang, dan jumlah tersebut lebih tinggi 4 persen dari bulan Agustus 2024 yang hanya 238.842 penumpang.

Selain kereta ekonomi bersubsidi, KAI Daop 9 Jember juga menyediakan tarif kereta api yang terjangkau dengan adanya tarif khusus, yaitu tarif yang diberikan untuk kereta api kelas komersial dengan harga yang terjangkau dalam rangka menarik minat masyarakat untuk menggunakan kereta api.

"Tarif khusus itu dapat dinikmati oleh masyarakat dengan beberapa syarat, yaitu pembelian tiket dengan batas waktu maksimal pemesanan dua jam sebelum jadwal keberangkatan, relasi terbatas, serta pembelian hanya bisa dilakukan melalui loket stasiun atau aplikasi Access by KAI," katanya.

Cahyo mengatakan tarif khusus itu bertujuan mengoptimalkan okupansi dengan memanfaatkan idle seat pada relasi tertentu, jadi tarif khusus hanya bisa dinikmati oleh penumpang selama tempat duduk masih tersedia.

Harga terbaru tarif khusus yang berlaku mulai 26 Juli 2024 untuk beberapa KA dan relasi di wilayah Daop 9 Jember, di antaranya relasi Jember-Surabaya Gubeng yakni KA Logawa (Ekonomi New Generation) dengan harga tiket Rp100 ribu, kemudian KA Ranggajati untuk kelas eksekutif Rp160 ribu dan kelas bisnis Rp145 ribu, dan KA Wijayakusuma untuk kelas eksekutif Rp160 ribu dan kelas ekonomi Rp130 ribu.

"Meskipun harga tiket baik KA bersubsidi maupun KA dengan tarif khusus tersebut cukup terjangkau, kami berkomitmen memberikan layanan transportasi yang tidak hanya nyaman dan aman, tetapi juga tepat waktu, mulai berangkat sampai tiba di tujuan," ujarnya.

Ia menjelaskan tiket kereta api memiliki pengaruh terhadap angka inflasi maupun deflasi suatu daerah, terutama melalui kontribusinya terhadap Indeks Harga Konsumen (IHK) di sektor transportasi, sehingga harga tiket KA yang terjangkau dapat membantu menjaga stabilitas harga, sehingga tidak membebani daya beli masyarakat.

"Penyediaan transportasi kereta api dengan tarif terjangkau adalah wujud dukungan KAI kepada pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli untuk ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya pula.
Baca juga: KA Logawa gunakan rangkaian ekonomi "stainless steel new generation"
Baca juga: Okupansi KA Blambangan Ekspres meningkat saat rute diperpanjang