Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan menaikkan status kekeringan di daerah setempat dari siaga menjadi tanggap darurat pada Minggu depan karena kondisi kekeringan semakin parah.

"Minggu depan kami sudah tingkatkan status dari siaga darurat kekeringan menjadi tanggap darurat," kata Kepala Pelaksana BPBD Lombok Timur Lalu Muliadi di Lombok Timur, Jumat.

Ia mengatakan bahwa keputusan untuk menaikkan status ini diambil setelah menerima banyak permohonan pendistribusian air bersih dari desa-desa yang terdampak khususnya dari Kecamatan Jerowaru menjadi daerah yang paling parah terdampak kekeringan.

Ia telah meminta Camat Jerowaru untuk mendata dan mengajukan surat permohonan pendistribusian air bersih sebagai dasar untuk menaikkan status kekeringan.

"Kami sudah menghimbau kepada Camat Jerowaru untuk mendata dan bersurat ke BPBD untuk pendistribusian air bersih. Sebagai dasar juga nanti untuk bisa menaikkan status kekeringan di Lombok Timur," katanya.

Data sementara menunjukkan bahwa sekitar 82 ribu jiwa di delapan kecamatan, termasuk Kecamatan Keruak, Sakra Timur, Jerowaru, Suela, Pringgabaya, Sambelia dan Kecamatan Sakra yang terdampak kekeringan.

"BPBD telah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi situasi darurat, mulai dari kesiapan armada hingga personel," katanya.

Selain pemerintah, lembaga kemanusiaan seperti Lembaga amil, zakat, infak, sedekah, wakaf dan hibah (Lazah) Nahdlatul Wathan (NW) yang turut aktif dalam pendistribusian air bersih.

Baca juga: BNPB bantu 20 tandon air, atasi kekeringan di Lombok Tengah
Baca juga: BNPB beri dukungan logistik dan anggaran bencana kekeringan di NTB


Sekretaris LAZAH NW NTB Muhammad Nawawi Ishaq, mengatakan bahwa pihaknya telah mendistribusikan lebih dari 85.000 liter air bersih ke berbagai wilayah yang terdampak.

"Setiap Minggu kami selalu turun untuk mendistribusikan air bersih kepada masyarakat. Dalam sehari itu ada 6.000 liter air yang kami distribusikan," katanya.

Ia menambahkan bahwa permintaan air bersih terus meningkat terutama dari Kecamatan Jerowaru, Lombok Tengah, dan Lombok Barat. Dengan naiknya status kekeringan, pihaknya siap untuk meningkatkan intensitas pendistribusian air bersih.

"Kalau donasi terus masuk. Makanya setiap usulan yang masuk baik dari WhatsApp maupun yang bersurat kami langsung tindak lanjuti," katanya.

Menurut dia, dengan kondisi kekeringan yang semakin parah, bantuan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan. Masyarakat dapat berpartisipasi dengan cara mendonasikan air bersih atau memberikan bantuan lainnya untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak.

Baca juga: Polisi salurkan bantuan air bersih kepada masyarakat di Lombok Tengah
Baca juga: Jatim, NTT, NTB kekeringan setelah nyaris tiga bulan tanpa hujan
Baca juga: BPBD Lombok Tengah segera tetapkan status darurat kekeringan