Lebak (ANTARA) - Seorang warga Badui Dalam di Kampung Cibeo, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dilaporkan meninggal dunia, Jumat, akibat penyakit tuberkulosis (TB).

"Kami menerima laporan warga Badui Dalam bernama Sanadi (19), cucu tetua adat, meninggal dunia," kata Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif saat dihubungi di Lebak, Jumat malam.

Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan bahwa Sanadi positif menderita TB, karena telah diagnosa dengan mengambil sampel sputum.

Pemeriksaan kesehatan itu dilakukan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Serang dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Unjani Bandung pada 9 September 2024 dengan mendatangi kawasan Badui Dalam.

Ia mengatakan untuk mencapai Badui Dalam ada aturan adat mereka untuk tidak boleh menggunakan kendaraan roda dua maupun empat.

Oleh karena itu, pihaknya minta puskesmas maupun Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak agar Sanadi mendapatkan pengobatan TB secara gratis.

Baca juga: Lima anak warga Badui butuh pengobatan TBC
Namun, pengobatan itu tidak ada sehingga kondisi pasien tersebut semakin parah hingga meninggal dunia.

"Kami sudah meminta ke Puskesmas Cisimeut dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, terapi tidak ada respons," kata Muhammad Arif.

Pengelola TB Puskesmas Cisimeut Kabupaten Lebak Wigati Hidayat mengatakan pihaknya hingga saat ini hanya menangani masyarakat Badui yang positif teridentifikasi TB tiga orang dengan menjalani pengobatan 6-12 bulan.

Ketiga warga Badui yang menjalani pengobatan, yakni Sakinah (34), warga Kadu Jangkung, Cardi (41), warga Cibeo, dan Kojot (48), warga Grendeng.

Untuk pasien Kojot dirujuk ke RSUD Banten karena terindikasi positif TB tulang.

"Semua penderita TB itu masih dalam pengawasan minum obat melibatkan petugas kesehatan dan keluarga jangan sampai terputus," kata Wigati.

Baca juga: UI berikan penyuluhan 'Kecombrang' untuk kesehatan masyarakat Badui
Baca juga: Tim Pengmas UI periksa kesehatan cegah stunting masyarakat Badui