Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) mendorong pengembangan desa ramah perempuan dan peduli anak di seluruh kabupaten di Sulbar.

"Kami mendorong agar desa ramah perempuan dan peduli anak dapat dikembangkan di seluruh kabupaten di Sulbar," kata Kepala Dinas P3AP2KB Sulbar Amir pada sosialisasi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) di Kabupaten Majene, Jumat.

Baca juga: Pemprov Babel bentuk desa ramah perempuan dan peduli anak

Sosialisasi desa ramah perempuan dan peduli anak tersebut dihadiri para camat, aparat desa, tokoh perempuan, tokoh masyarakat, pelaku UMKM perempuan, forum anak, Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), Tim Penggerak PKK, baik kecamatan maupun desa di Kabupaten Majene.

Melalui pelaksanaan desa ramah perempuan dan peduli anak tersebut, pemerintah daerah khususnya Kabupaten Majene, kata Amir, dapat mengembangkan model desa teladan dalam desa ramah perempuan dan peduli anak yang dapat menerapkan kebijakan kepemimpinan perempuan dengan baik.

"Ini bisa menjadi panduan atau inspirasi bagi desa-desa lainnya untuk mengadopsi praktik-praktik yang sukses dalam meningkatkan peran perempuan dalam kepemimpinan lokal," ujar Amir.

Baca juga: Bupati Purbalingga luncurkan 31 Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak

Melalui DRPPA juga, lanjut dia, dapat membantu mengidentifikasi hambatan, keberhasilan, dan perluasan kebijakan yang diperlukan untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam mengambil keputusan di tingkat desa agar perempuan dan anak bisa terlindungi dari kekerasan.

"Tujuan DRPPA ini bagaimana kita memberikan informasi agar pelaksanaan strategi desa ramah perempuan dan peduli anak lebih efektif, lebih fokus dan terarah," kata Amir.

Hal itu, kata dia, termasuk memperkuat sistem dan komitmen lembaga, instansi, organisasi perangkat daerah (OPD), pemerintah kabupaten, kecamatan dan desa dalam mengimplementasikan strategi desa ramah perempuan dan peduli anak.

Baca juga: 13 desa di Lombok Timur jadi desa ramah perempuan dan peduli anak

"Selain itu, juga menguatkan kapasitas masyarakat dalam isu kekerasan terhadap anak dan perempuan yang terjadi di tengah masyarakat," ujar Amir.