Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM membuat program wirausaha hub guna mendorong pengembangan pelaku UMKM dan juga wirausaha di tanah air sehingga diperlukan bekerja sama dengan berbagai kampus di seluruh Indonesia.


"Kampus diajak bekerja sama sebagai upaya untuk menjadikan civitas akademika ini sebagai pabrik wirausaha guna mewujudkan Indonesia Emas 2045," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Saat acara kuliah umum UMKM Muda Masa Depan Perekonomian Bangsa di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jumat, dia mengatakan dirinya sering melihat di berbagai negara lain bagaimana kewirausahaan di rancang secara strategis by design dari kalangan perguruan tinggi berbasis riset dan inovasi.

Di sinilah peran besar universitas seperti UGM mahasiswa yang memiliki bisnis harus dibimbing lewat lembaga inkubasi untuk mengembangkan bisnis sehingga ketika lulus mahasiswa akan siap menjadi seorang pebisnis yang andal.

Kata Teten, saat ini sudah ada 500 perusahaan rintisan atau startup dari anak muda yang terhubung lewat wirausaha hub yang juga dipertemukan dengan investor dari berbagai negara seperti Korea Selatan, Jepang, Belanda dan Australia guna meningkatkan produk UMKM berdaya saing global.

“UMKM harus mendapat akses inovasi, teknologi dan digitalisasi melalui program rumah produksi bersama yang dikelola oleh koperasi sebagai cikal bakal industri menengah berbasis keunggulan lokal. Saya berharap kita dapat terus berkolaborasi untuk mengembangkan program kewirausahaan yang memberi ruang bagi mahasiswa untuk berinovasi serta menjadi wirausaha sukses,” ungkap Teten.

Wakil Rektor bidang Pendidikan & Pengajaran Universitas Gadjah Mada Wening Udasmoro mengungkapkan, UGM mempunyai peranan penting di bidang kewirausahaan, di bidang akademik dan juga ekosistem. Kata dia, UGM mempunyai Galangan Inovasi dan Kreativitas (GIK) yang menjadi pusat pengembangan inovasi dan kewirausahaan.

“Selain itu, UGM juga menyediakan bisnis inkubator yang merupakan program untuk mahasiswa yang punya bisnis. Saat ini sudah 50 perusahaan rintisan yang terdaftar di bawah program inkubasi UGM dan beberapa sudah berhasil mendapatkan pendanaan,” jelas Wening.

Wening menegaskan, UGM akan terus bekerja sama dengan sejumlah pihak seperti Kementerian Koperasi dan UKM dan juga Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) untuk bisa terus mengembangkan.

UKM Co-founder & CEO Katadata Metta Dharmasaputra menambahkan, Katadata sudah menjalin nota kesepakatan dengan Kemenkop UKM untuk membuat Rumah Digital UMKM (RDU). Konsep dari RDU ini adalah agar UMKM bisa membuat portal sendiri sehingga mempunyai kredibilitas.

“Kami mencari bapak dan ibu asuh untuk UMKM itu dan kami buatkan rumah digitalnya jadi UMK tidak pusing urusan teknologi dan platformnya untuk berjualan dan nanti bisa dibantu oleh Tokopedia agar bisa menyebarluaskan produknya sampai ke luar negeri,” ungkap Metta.