WHO: Hampir tidak ada layanan kesehatan yang tersisa di Gaza utara
11 Oktober 2024 16:45 WIB
Seorang anak Palestina terlihat di luar tenda di pusat pengungsian di kota Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah, pada 5 Oktober 2024. (ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad.)
Jenewa (ANTARA) - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan bahwa hampir tidak ada layanan kesehatan yang tersisa di Gaza utara lantaran Israel masih melarang masuk misi bantuan ke wilayah tersebut.
Tedros mengungkapkan bahwa dua misi WHO tujuan Gaza utara dihalangi dan kembali ditolak oleh pendudukan Israel.
“Kami mendesak Israel agar menghentikan perintah evakuasi dan melindungi rumah sakit,” kata Dirjen lewat unggahan di X. “Gaza Utara hampir tidak mempunyai layanan kesehatan yang tersisa. Orang-orang tidak mempunyai tempat tujuan.”
Lebih lanjut Tedros meminta Israel agar memfasilitasi misi kemanusiaan, menyatakan bahwa: “Nyawa orang-orang bergantung pada itu.”
Tedros juga mendesak Israel agar mengupayakan gencatan senjata. “Semua orang yang terjebak di dalam konflik ini butuh perdamaian”.
Sumber: WAFA
Baca juga: Warga Palestina gugat Israel atas dugaan menghalangi penyelidikan ICC
Baca juga: WFP peringatkan ancaman kelaparan di Gaza jelang musim dingin
Tedros mengungkapkan bahwa dua misi WHO tujuan Gaza utara dihalangi dan kembali ditolak oleh pendudukan Israel.
“Kami mendesak Israel agar menghentikan perintah evakuasi dan melindungi rumah sakit,” kata Dirjen lewat unggahan di X. “Gaza Utara hampir tidak mempunyai layanan kesehatan yang tersisa. Orang-orang tidak mempunyai tempat tujuan.”
Lebih lanjut Tedros meminta Israel agar memfasilitasi misi kemanusiaan, menyatakan bahwa: “Nyawa orang-orang bergantung pada itu.”
Tedros juga mendesak Israel agar mengupayakan gencatan senjata. “Semua orang yang terjebak di dalam konflik ini butuh perdamaian”.
Sumber: WAFA
Baca juga: Warga Palestina gugat Israel atas dugaan menghalangi penyelidikan ICC
Baca juga: WFP peringatkan ancaman kelaparan di Gaza jelang musim dingin
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024
Tags: