Mukomuko (ANTARA News) - Satu dari empat nelayan yang menghilang setelah perahunya diterjang gelombang di perairan laut Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, Minggu, ditemukan meninggal dunia.
"Izhar (52), nelayan yang hilang setelah perahunya diterjang gelombang laut, Sabtu pagi (14/6), ditemukan meninggal dunia, Minggu dini hari sekitar pukul 00.03 WIB di Danau Dengot, dekat Desa Retakilir," kata Kepala Desa Pasar Ipuh, Mardiansyah, di Mukomuko, Minggu.
Ia memperkirakan, jasad Izhar ditemukan oleh warga, Tim SAR, unsur tripika setempat, sejauh 3,5 kilometer dari lokasi perahunya karam di Desa Pasar Ipuh.
Namun, kata dia, meskipun nelayan tersebut tenggelam selama sekitar 17 jam di perairan laut wilayah itu namun tidak ada perubahan pada bentuk fisik jasadnya.
Ia menjelaskan, jasad nelayan tersebut saat ditemukan masih utuh. Setelah ditemukan jasad korban dibawa ke puskesmas lalu ke rumah duka di desa Pasar Ipuh untuk ikebumikan pada Jumat pagi hari.
"Seluruh tubuh korban masih utuh sebagaimana pertama kali korban tenggelam," ujarnya.
Ia menerangkan, satu dari empat nelayan tenggelam setelah perahunya diterjang gelombang di perairan laut Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, Sabtu (14/6) pagi.
"Perahu karam di perairan laut daerah ini terjadi pagi hari sekitar pukul 06.30 WIB saat empat orang nelayan dalam satu perahu berangkat melaut," ujarnya.
Ia mengatakan, dari empat orang nelayan ini, satu orang nelayan Izhar (52) menghilang, sedangkan satu orang nelayan Z. Arifin (60) kritis karena mengalami luka robek pada bagian keningnya. sekarang dia dirawat di puskesmas.
Kemudian, lanjutnya, dua orang nelayan lainnya, yakni Bambang (25) dan Unyil (23), warga Desa Pasar Ipuh, Kecamatan Ipuh selamat karena keduanya dilengkapi pelampung di tubuhnya.
"Tiga nelayan memakai pelampung. Kecuali satu orang nelayan yang hilang tersebut memang tidak menggunakan pelampung saat berangkat melaut," ujarnya.(*)
Nelayan tenggelam di Mukomuko ditemukan tewas
15 Juni 2014 20:37 WIB
tenggelam, korban tenggelam, terbawa arus, ilustrasi (ANTARA FOTO)
Pewarta: Ferri Arianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: