Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu memperkenalkan potensi investasi di pulau terluar Indonesia di Bengkulu, Pulau Enggano ke investor asing.
"Pemerintah Provinsi Bengkulu secara aktif mempromosikan peluang investasi ini serta membangun kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk investor dari berbagai negara. Upaya ini bertujuan untuk membuka pintu bagi kerja sama yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah," kata Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Isnan Fajri di Bengkulu, Jumat.
Isnan mengatakan Pemerintah Provinsi Bengkulu menyampaikan potensi investasi daerah itu saat menerima kunjungan investor dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Italia, dan Singapura pada Jumat (11/10).
Salah satu fokus utama dalam presentasi promosi investasi adalah Pulau Enggano, yang dikenal akan keindahan alamnya, seperti hutan mangrove, keberagaman burung eksotis, serta potensi wisata bahari.
Pulau itu juga telah didukung oleh akses yang memadai melalui bandara dan pelabuhan laut, serta infrastruktur penting lainnya, seperti pasokan listrik, telekomunikasi, dan air bersih yang telah berfungsi dengan baik.
Dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai, Pulau Enggano cukup menjanjikan untuk sektor investasi. Banyak potensi di pulau yang berjarak lebih dari 150 kilometer di Samudera Hindia itu.
Beberapa investasi potensial yakni sektor pariwisata, Enggano memiliki keindahan alam baik lautan dan daratan yang begitu bagus. Selain itu unsur budaya yang kuat dan hutan mangrove juga akan menambah daya tarik wisata.
Potensi lainnya yakni dari sektor perikanan tambak cukup menjanjikan di pulau terluar itu. Kekayaan bawah lautnya juga bernilai tinggi untuk investasi.
Selain di Enggano, Bengkulu juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, termasuk tambang batu bara, emas, dan mangan. Potensi energi dari panas bumi dan tenaga air turut menjadi daya tarik yang signifikan bagi investor.
Dalam pertemuan dengan calon investor tersebut, Pemerintah Provinsi Bengkulu juga memaparkan potensi proyek pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Bengkulu dan Lubuk Linggau (Sumatera Selatan).
Pembangunan jalur kereta merupakan bagian dari rencana pengembangan infrastruktur yang akan mendukung sektor logistik dan pertambangan di wilayah tersebut.
Provinsi Bengkulu juga dikenal sebagai penghasil kopi terbesar ketiga di Sumatera, dengan potensi besar di sektor perkebunan kelapa sawit, karet, serta perikanan, termasuk tambak udang Vannamei. Semua sektor itu membuka peluang yang luas bagi investor untuk berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi daerah.