Depok (ANTARA) - Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) Athor Subroto, Ph.D menyebutkan, transportasi darat telah memberikan dampak positif terhadap kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) dengan rata-rata persentase selama sembilan tahun terakhir adalah 2,28 persen.


“Kajian ini menunjukkan bahwa transportasi darat telah berkontribusi positif dalam pembangunan di Indonesia, terutama pada sektor ekonomi,” ujar Athor di Kampus UI Depok, Jumat.

Ia mengatakan, selama satu dekade terakhir, telah dibangun atau direnovasi 128 terminal tipe A dan 229 pelabuhan penyeberangan di seluruh Indonesia.

Melalui layanan inovatif seperti Buy The Service (BTS) telah meningkatkan jumlah penumpang hingga 146,94 persen dari 2021 hingga 2023, dan program mudik gratis juga mengalami lonjakan penerima manfaat dari 24.695 penumpang pada tahun 2023 menjadi 40.088 pada tahun 2024.

Meski telah mencatat banyak kemajuan, Tim UI juga mengidentifikasi beberapa tantangan yang masih harus diatasi, yaitu tingkat kemacetan yang mencapai 48 persen, On Time Performance (OTP) perkotaan yang masih rendah dengan angka 33,65 persen pada tahun 2023, tren emisi mengalami peningkatan dalam 20 tahun terakhir, dan keselamatan berkendara yang perlu ditingkatkan serta penerapan Intelligent Transport System dinilai belum berjalan secara optimal.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Tim UI merekomendasikan sistem transportasi darat yang terintegrasi, cerdas, dan berkelanjutan di Indonesia.

Diantaranya dengan pembentukan omnibus law, peningkatan partisipasi publik, serta kolaborasi dengan akademisi.

Lembaga transportasi juga perlu mengadopsi layanan Mobility as a Service (MaaS) di kawasan metropolitan untuk mengintegrasikan berbagai moda transportasi serta penggunaan teknologi cerdas seperti big data dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan serta mengurangi emisi.

Capaian Kementerian Perhubungan dalam pembangunan infrastruktur transportasi darat selama periode 2015-2024, sebanyak 157 proyek infrastruktur berhasil direalisasikan, termasuk pembangunan enam terminal tipe A, 44 pelabuhan penyeberangan modern, serta 12 pelabuhan baru.

Selain itu, sebanyak 53 terminal tipe A dan 54 pelabuhan penyeberangan telah direhabilitasi dan direvitalisasi. Upaya ini juga mencakup pengembangan sistem angkutan massal di enam kota metropolitan.