Mesir, Eritrea dan Somalia sepakati kerja sama menumpas terorisme
11 Oktober 2024 13:51 WIB
Mesir, Eritrea, dan Somalia sepakat untuk mengembangkan dan memperkuat kerja sama guna membantu angkatan bersenjata Somalia dalam melawan terorisme serta melindungi perbatasan darat dan lautnya, demikian pernyataan bersama yang dirilis pada Kamis (10/10/2024)./ANTARA/foto-Anadolu/py
Kairo (ANTARA) - Mesir, Eritrea, dan Somalia sepakat untuk mengembangkan dan memperkuat kerja sama guna membantu angkatan bersenjata Somalia dalam melawan terorisme serta melindungi perbatasan darat dan lautnya, demikian pernyataan bersama yang dirilis pada Kamis (10/10).
"(Para pemimpin sepakat) untuk mengembangkan dan memperdalam kerja sama dan koordinasi antara ketiga negara guna meningkatkan kemampuan lembaga negara Somalia dalam menghadapi berbagai tantangan internal dan eksternal, serta untuk memberdayakan angkatan bersenjata Somalia melawan terorisme dalam segala bentuk, serta melindungi perbatasan darat dan lautnya," bunyi pernyataan bersama dari kantor Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi.
Para pemimpin Mesir, Eritrea, dan Somalia juga sepakat untuk membentuk komite bersama tripartit terdiri atas menteri luar negeri ketiga negara untuk kerja sama strategis di semua bidang.
Sisi melakukan kunjungan ke Eritrea pada Kamis atas undangan negara tersebut untuk membahas stabilitas dan keamanan di Tanduk Afrika dan Laut Merah.
Ia mengadakan pertemuan dengan rekan-rekannya dari Eritrea dan Somalia, Isaias Afwerki dan Hassan Sheikh Mohamud.
Pada Agustus lalu, Mesir dan Somalia menandatangani perjanjian kerja sama militer. Mesir juga menyerukan penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Somalia.
Somalia mengalami keruntuhan sebagai negara yang bersatu pada 1991 dengan jatuhnya kediktatoran Mohamed Siad Barre.
Komunitas internasional telah mengakui pemerintah federal yang berbasis di Mogadishu sebagai satu-satunya otoritas sah di Somalia, sementara sebagian wilayah negara itu, di utara dan timur, tetap berada di bawah kendali Somaliland dan Puntland yang mengklaim diri sendiri, namun tidak diakui.
Situasi di Tanduk Afrika baru-baru ini menjadi tegang di tengah memburuknya hubungan antara Ethiopia dan Somalia setelah Ethiopia menandatangani nota kesepahaman dengan Somaliland untuk memberikan akses kepada Ethiopia ke Laut Merah melalui pelabuhan di Somaliland.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: OKI kutuk serangan teroris terhadap akademi militer di Mogadishu
Baca juga: Sedikitnya 10 tewas dalam serangan Al Shabaab di ibukota Somalia
Baca juga: Serangan Prancis gagal selamatkan tawanan di Somalia
"(Para pemimpin sepakat) untuk mengembangkan dan memperdalam kerja sama dan koordinasi antara ketiga negara guna meningkatkan kemampuan lembaga negara Somalia dalam menghadapi berbagai tantangan internal dan eksternal, serta untuk memberdayakan angkatan bersenjata Somalia melawan terorisme dalam segala bentuk, serta melindungi perbatasan darat dan lautnya," bunyi pernyataan bersama dari kantor Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi.
Para pemimpin Mesir, Eritrea, dan Somalia juga sepakat untuk membentuk komite bersama tripartit terdiri atas menteri luar negeri ketiga negara untuk kerja sama strategis di semua bidang.
Sisi melakukan kunjungan ke Eritrea pada Kamis atas undangan negara tersebut untuk membahas stabilitas dan keamanan di Tanduk Afrika dan Laut Merah.
Ia mengadakan pertemuan dengan rekan-rekannya dari Eritrea dan Somalia, Isaias Afwerki dan Hassan Sheikh Mohamud.
Pada Agustus lalu, Mesir dan Somalia menandatangani perjanjian kerja sama militer. Mesir juga menyerukan penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Somalia.
Somalia mengalami keruntuhan sebagai negara yang bersatu pada 1991 dengan jatuhnya kediktatoran Mohamed Siad Barre.
Komunitas internasional telah mengakui pemerintah federal yang berbasis di Mogadishu sebagai satu-satunya otoritas sah di Somalia, sementara sebagian wilayah negara itu, di utara dan timur, tetap berada di bawah kendali Somaliland dan Puntland yang mengklaim diri sendiri, namun tidak diakui.
Situasi di Tanduk Afrika baru-baru ini menjadi tegang di tengah memburuknya hubungan antara Ethiopia dan Somalia setelah Ethiopia menandatangani nota kesepahaman dengan Somaliland untuk memberikan akses kepada Ethiopia ke Laut Merah melalui pelabuhan di Somaliland.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: OKI kutuk serangan teroris terhadap akademi militer di Mogadishu
Baca juga: Sedikitnya 10 tewas dalam serangan Al Shabaab di ibukota Somalia
Baca juga: Serangan Prancis gagal selamatkan tawanan di Somalia
Penerjemah: Primayanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024
Tags: