Kemendag pertegas komitmen dukung perdagangan yang berkelanjutan
11 Oktober 2024 10:49 WIB
ASEAN Sustainability Conference di Trade Expo Indonesia 2024, Tangerang, Kamis (10/10/2024). (ANTARA/HO-Kemendag)
Batam (ANTARA) - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Mardyana Listyowati menyampaikan pemerintah selalu mendukung keberlangsungan perdagangan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, dalam ASEAN Sustainability Conference di Trade Expo Indonesia 2024, Tangerang, Banten, Kamis (10/10).
Menurutnya, sektor perdagangan berperan penting dalam meningkatkan keberlanjutan di saat tantangan lingkungan dan tanggung jawab sosial menjadi perhatian utama dunia.
"Meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk berkelanjutan merupakan sinyal dinamika perdagangan global. Perusahaan yang mempromosikan keberlanjutan cenderung memperoleh manfaat yang lebih kompetitif, karena saat ini semakin banyak konsumen yang memilih merek yang bertanggung jawab terhadap lingkungan,” ungkap Mardyana.di Jakarta, Jumat.
Dalam beberapa tahun terakhir, keberlanjutan telah berkembang menjadi tren global yang signifikan, yang berdampak pada berbagai sektor, termasuk perdagangan internasional.
Mardyana menyampaikan Indonesia harus segera merespons dengan tepat dan memasukkan praktik keberlanjutan dalam model bisnis para pelaku industrinya.
Hal ini penting untuk meningkatkan posisi Indonesia dalam rantai pasokan global, mempromosikan perdagangan yang adil, dan memimpin kemitraan untuk tujuan lingkungan dan ekonomi.
Lebih lanjut, Mardyana menyebut praktik berkelanjutan tidak hanya meningkatkan ketahanan ekonomi, tetapi juga berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat dalam skala nasional, regional, dan global.
ASEAN, kata Mardyana, sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar, berkomitmen untuk mendukung perdagangan dan ekonomi berkelanjutan melalui beberapa dokumen, yaitu Strategi ASEAN untuk Netralitas Karbon, Kerangka Ekonomi Sirkular untuk Masyarakat Ekonomi ASEAN, dan Kerangka Ekonomi Biru ASEAN.
Ia menekankan bahwa ketiga kerangka keberlanjutan tersebut dianggap sebagai salah satu fokus utama memberlakukan arah kebijakan ASEAN dalam melakukan transformasi ekonomi.
"Dengan memprioritaskan bisnis yang berkelanjutan, kita dapat meningkatkan daya saing produk dan layanan lokal, mendorong inovasi, dan menciptakan peluang ekonomi yang adil," kata Mardyana.
Baca juga: Kemendag dan Kemenag berkolaborasi untuk "halal food" di TEI 2024
Baca juga: Mendag: Trade Expo Indonesia berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi RI
Baca juga: Wamendag undang pengusaha China ikut dalam Trade Expo Indonesia 2024
Menurutnya, sektor perdagangan berperan penting dalam meningkatkan keberlanjutan di saat tantangan lingkungan dan tanggung jawab sosial menjadi perhatian utama dunia.
"Meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk berkelanjutan merupakan sinyal dinamika perdagangan global. Perusahaan yang mempromosikan keberlanjutan cenderung memperoleh manfaat yang lebih kompetitif, karena saat ini semakin banyak konsumen yang memilih merek yang bertanggung jawab terhadap lingkungan,” ungkap Mardyana.di Jakarta, Jumat.
Dalam beberapa tahun terakhir, keberlanjutan telah berkembang menjadi tren global yang signifikan, yang berdampak pada berbagai sektor, termasuk perdagangan internasional.
Mardyana menyampaikan Indonesia harus segera merespons dengan tepat dan memasukkan praktik keberlanjutan dalam model bisnis para pelaku industrinya.
Hal ini penting untuk meningkatkan posisi Indonesia dalam rantai pasokan global, mempromosikan perdagangan yang adil, dan memimpin kemitraan untuk tujuan lingkungan dan ekonomi.
Lebih lanjut, Mardyana menyebut praktik berkelanjutan tidak hanya meningkatkan ketahanan ekonomi, tetapi juga berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat dalam skala nasional, regional, dan global.
ASEAN, kata Mardyana, sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar, berkomitmen untuk mendukung perdagangan dan ekonomi berkelanjutan melalui beberapa dokumen, yaitu Strategi ASEAN untuk Netralitas Karbon, Kerangka Ekonomi Sirkular untuk Masyarakat Ekonomi ASEAN, dan Kerangka Ekonomi Biru ASEAN.
Ia menekankan bahwa ketiga kerangka keberlanjutan tersebut dianggap sebagai salah satu fokus utama memberlakukan arah kebijakan ASEAN dalam melakukan transformasi ekonomi.
"Dengan memprioritaskan bisnis yang berkelanjutan, kita dapat meningkatkan daya saing produk dan layanan lokal, mendorong inovasi, dan menciptakan peluang ekonomi yang adil," kata Mardyana.
Baca juga: Kemendag dan Kemenag berkolaborasi untuk "halal food" di TEI 2024
Baca juga: Mendag: Trade Expo Indonesia berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi RI
Baca juga: Wamendag undang pengusaha China ikut dalam Trade Expo Indonesia 2024
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: