Banjarbaru siap tiru Surabaya tangani prostitusi
15 Juni 2014 07:04 WIB
Seorang perempuan aktivis Front Pekerja Lokalisasi (FPL) menunjukkan surat yang akan dikirimkan ke Komnas HAM saat aksi penolakan rencana penutupan lokalisasi Dolly, di kawasan lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (5/6). Akan tetapi pemerintah Kota Surabaya tetap bertekad menutup Dolly. (ANTARA FOTO/Suryanto)
Banjarbaru, Kalimantan Selatan (ANTARA News) - Pemerintah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, siap meniru langkah pemerintah Kota Surabaya dalam menangani masalah prostitusi dan lokalisasi.
"Langkah wali kota Surabaya dalam menangani lokalisasi Dolly akan kami tiru dalam menangani prostitusi," ujar Wakil Wali Kota Banjarbaru, Ogi Nuzuli, di Banjarbaru, Minggu.
Eks lokalisasi yang masih beroperasi adalah kawasan Pembatuan Dalam dan Batu Besi, di Kecamatan Landasan Ulin dan Pal 18, yang terletak di Kecamatan Liang Anggang, Banjarbaru.
Ia mengatakan, pemerintah Kota Banjarbaru sebenarnya memiliki wacana membeli tanah di eks lokalisasi namun hingga sekarang belum terealisasi karena berbagai kendala.
Menurut dia, jika wacana itu bisa terealisasi maka kawasan sekitarnya bisa dijadikan sentra usaha kecil dan menengah disamping memberdayakan masyarakat kawasan setempat.
"Akhirnya, kondisi di lapangan eks lokalisasi tersebut tetap beroperasi dan pemkot berkoordinasi dengan aparat kepolisian mengambil tindakan berupa razia ke tempat itu," ujarnya.
Ditambahkan, pihaknya akan terus memantau aktivitas di eks lokalisasi itu sehingga tidak berkembang semakin besar dan secara bertahap mengurangi aktivitas prostitusi di tempat itu.
"Langkah wali kota Surabaya dalam menangani lokalisasi Dolly akan kami tiru dalam menangani prostitusi," ujar Wakil Wali Kota Banjarbaru, Ogi Nuzuli, di Banjarbaru, Minggu.
Eks lokalisasi yang masih beroperasi adalah kawasan Pembatuan Dalam dan Batu Besi, di Kecamatan Landasan Ulin dan Pal 18, yang terletak di Kecamatan Liang Anggang, Banjarbaru.
Ia mengatakan, pemerintah Kota Banjarbaru sebenarnya memiliki wacana membeli tanah di eks lokalisasi namun hingga sekarang belum terealisasi karena berbagai kendala.
Menurut dia, jika wacana itu bisa terealisasi maka kawasan sekitarnya bisa dijadikan sentra usaha kecil dan menengah disamping memberdayakan masyarakat kawasan setempat.
"Akhirnya, kondisi di lapangan eks lokalisasi tersebut tetap beroperasi dan pemkot berkoordinasi dengan aparat kepolisian mengambil tindakan berupa razia ke tempat itu," ujarnya.
Ditambahkan, pihaknya akan terus memantau aktivitas di eks lokalisasi itu sehingga tidak berkembang semakin besar dan secara bertahap mengurangi aktivitas prostitusi di tempat itu.
Pewarta: Yose Rizal
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
Tags: