Cilacap (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk mewaspadai gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya di wilayah Samudra Hindia selatan Jabar-DIY.

"Berdasarkan analisis permodelan gelombang, tinggi gelombang di Samudra Hindia selatan Jabar, Samudra Hindia selatan Jateng, dan Samudra Hindia selatan DIY berpotensi mencapai kisaran 2,5-4 meter yang masuk kategori tinggi," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jawa Tengah, Jumat.

Ia mengatakan peningkatan tinggi gelombang tersebut dipengaruhi oleh pola angin di wilayah selatan Indonesia yang secara umum bergerak dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan berkisar 8-25 knot.

Dalam hal ini, kata dia, hembusan angin yang cenderung searah dengan kecepatan tinggi dapat memicu peningkatan tinggi gelombang laut.

Baca juga: Bakamla evakuasi nelayan alami kecelakaan di perairan Batu Berhenti

Baca juga: Lantamal IV tingkatkan kesiapsiagaan respons kejadian di masyarakat


"Oleh karena itu, kami kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi khususnya di wilayah Samudra Hindia selatan Jabar hingga DIY yang berlaku mulai hari Jumat (11/10) hingga Sabtu (12/10), pukul 07.00 WIB, dan akan segera diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut," katanya.

Meskipun gelombang tinggi tersebut berpotensi terjadi di wilayah Samudra Hindia, dia mengimbau wisatawan yang mengunjungi pantai selatan Jabar hingga DIY untuk tidak berenang atau mandi khususnya di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas.

Menurut dia, imbauan tersebut perlu diperhatikan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi peningkatan tinggi gelombang di wilayah pantai meskipun secara umum tinggi gelombang di perairan selatan Jabar hingga DIY diprakirakan berkisar 1,25-2,5 meter yang masuk kategori sedang.

"Sementara bagi nelayan maupun operator kapal diimbau untuk memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran karena berdasarkan analisis, kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan," kata Teguh.

Selanjutnya, kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berisiko terhadap tongkang, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko terhadap kapal feri, serta kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter berisiko terhadap kapal berukuran besar seperti kapal kargo serta kapal pesiar.*

Baca juga: BMKG: Waspada gelombang tinggi hingga 4 meter di Bali pada 3-5 Oktober

Baca juga: Bakamla imbau penggiat laut waspadai gelombang tinggi akhir tahun