Beijing (ANTARA) - Sebanyak 10 kesepakatan perdagangan senilai 53 juta dolar AS antara Indonesia dan China tercapai dalam acara "Forum Bisnis Indonesia-Tiongkok 2024".

"Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-China yang telah terjalin selama lebih dari satu dekade terbukti mampu mendorong kerja sama perdagangan dan investasi yang tercermin dalam angka," kata Konsul Jenderal RI di Shanghai Berlianto Situngkir saat memberikan sambutan dalam Forum Bisnis Indonesia-China 2024 yang digelar di Tangerang, Banten pada Kamis sebagaimana dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA.

Forum Bisnis Indonesia-China 2024 itu mengangkat tema "Build Strong Connection between Indonesia and China with the Best of Indonesia" yang juga diisi dengan "business matching" merupakan kegiatan kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Shanghai, KJRI Guangzhou, Kementerian Perdagangan dan Bank Mandiri Shanghai.

Sedangkan kesepakatan yang ditandangani adalah terkait komitmen ekspor produk Indonesia antara lain hasil perikanan, alat kesehatan, mebel mewah, produk ekonomi kreatif, dan lainnya.

Baca juga: China beri dukungan kuat bagi pembangunan Komunitas ASEAN

"Kesepakatan kerja sama yang saling menguntungkan ini pada akhirnya akan dirasakan langsung manfaatnya oleh rakyat kedua negara," tambah Berlianto

Sementara Konsul Jenderal RI Guangzhou Ben Perkasa Drajat dalam sambutan mengatakan wilayah China bagian Selatan memainkan peran penting sebagai katalis dalam meningkatkan dan mengembangkan hubungan kedua negara di bidang perdagangan, investasi dan pariwisata.

"Lebih dari 20 persen perdagangan Indonesia-China berasal dari wilayah selatan," kata Ben Perkasa.

Forum bisnis tersebut diselenggarakan untuk optimalikan kunjungan pembeli potensial dalam perhelatan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 pada 9-12 Oktober 2024. Produk potensial Indonesia yang berkualitas dan kompetitif perlu dipasarkan dengan strategi promosi terintegrasi, agar dampak promosi dapat dirasakan langsung oleh para pelaku usaha hingga masyarakat luas.

Sebanyak 80 pebisnis dari China dan Indonesia antusias mengikuti forum tersebut. Para pebisnis juga tampak berminat untuk terus menggali peluang mengembangkan usaha dan investasi di Indonesia.



China diketahui merupakan mitra dagang dan tujuan ekspor utama Indonesia. Pada Semester I Tahun 2024, ekspor Indonesia ke China mencapai 33,12 miliar dolar AS, dengan ekspor non-migas mencapai 31,86 miliar dolar AS atau 96,20 persen dari total nilai ekspor.

Shanghai sebagai pendorong utama perekonomian di Delta Sungai Yangtze juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap total perdagangan Indonesia-China. Pada Semester I 2024, total perdagangan Shanghai dengan Indonesia mencapai 9,3 miliar dolar AS, atau meningkat 12,36 persen dari periode tahun sebelumnya.

Sementara itu, hingga semester kedua 2024, kerja sama perdagangan Indonesia dengan wilayah selatan China mencapai 22,53 miliar atau meningkat sebesar 3,31 persen.