"Kami sambangi Ni Kadek Sriari Asal Banjar Belusung Kaja, Desa Pejeng Kaja, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, untuk berikan semangat. Karena selama ini dia adalah pahlawan devisa negara," kata Kadisnaker Gianyar, dalam keterangan pers, di Gianyar, Kamis.
Kunjungan ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada PMI yang telah ikut menyumbang devisa untuk negara.
Dek Sri sapaan akrabnya, merupakan satu dari tiga orang warga asal Bali yang berhasil dipulangkan ke Tanah Air dari Lebanon oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) akibat perang yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan Pasukan Israel.
“Informasi yang kami dapat dari Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali dan koordinasi yang dilakukan dengan Kementerian Luar Negeri. Salah satunya juga ada warga dari Gianyar,” kata Dayu Surya.
Hal ini, sejalan dengan Perda Kabupaten Gianyar Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pelindungan Pekerja Migran Krama Gianyar.
Sementara itu, Dek Sri merasa sangat bersyukur sekaligus lega akhirnya berhasil pulang ke Gianyar dalam kondisi selamat.
Namun demikian, Dek Sri mengaku masih trauma setiap kali mengenang suara dentuman bom. Meskipun tidak persis berada di titik konflik, dirinya mengatakan pernah melihat orang-orang bersenjata saling baku tembak.
“Bos bilang gak apa-apa. Perang itu katanya sudah biasa di sini,” ungkap Dek Sri.
Namun baginya yang pertama kali mendengar ledakan bom, suasana tersebut dirasakan sangat mencekam.
Beberapa waktu setelah laporan tersebut lah pihak KBRI menjemput Dek Sri dan kawan-kawan di Beirut.
Namun, Dek Sri dan kawan-kawan tak bisa membawa banyak barang. Sebagian ditinggal di tempat kerja. “Yang terpenting bawa surat-surat, ada pakaian dan stok makanan yang masih di tempat kerja,” jelasnya.
Baca juga: Pemprov Bali fasilitasi kepulangan 3 PMI dari Lebanon hari ini
Baca juga: Kemlu: Total 40 WNI dari Lebanon sudah di Tanah Air hingga Senin sore
Baca juga: Kemlu pastikan 65 WNI dievakuasi dari Lebanon hingga Oktober 2024