Jakarta (ANTARA) - Solidaritas Hakim Indonesia (SHI) beraudiensi dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) Pengurus Pusat (PP) Pemuda Katolik dalam rangka memperjuangkan empat tuntutan yang berisikan sikap dan keluh kesah selama ini.

"Tujuan audiensi ini untuk membeberkan empat sikap dan keluh kesah yang dialami para hakim selama ini," kata Sekretaris Solidaritas Hakim Indonesia, Yoshito Siburian di Sekretariat Umum Pemuda Katolik di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Kamis.

Baca juga: Dukungan kesejahteraan sebagai komitmen menjaga martabat hakim
Yoshito menjelaskan empat tuntutan tersebut yang pertama adalah legalitas dan kelayakan tunjangan para hakim di daerah terluar.

"Kemudian, kedua sahkan RUU Jabatan Kehakiman, kami diakui pejabat negara tapi masih sama seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS)," katanya.

Selanjutnya tuntutan ketiga, para hakim menghendaki adanya aturan khusus terkait penistaan peradilan.

"Kalau bapak ibu melihat, ada banyak hal-hal yang terjadi di persidangan itu kurang menghormati kami para hakim, keamanan hakim juga jadi salah satu tuntutan, jadi ini yang kami suarakan pak," kata Yoshito.

Baca juga: F-PKB MPR minta polemik hakim segera diatasi agar optimal bertugas
Lalu terakhir, Yoshito menilai harus ada kenaikan dana atau penghasilan yang sudah stagnan sejak tahun 2012.

Menyikapi hal itu, Ketua Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma menilai langkah audiensi ini sebagai tindak lanjut penguatan kinerja para hakim. Jangan sampai, persoalan ini mengganggu kinerja hakim dan sampai-sampai tebang pilih dalam memutus kasus.

"Isu perjuangan teman-teman dari solidaritas hakim pasti kita support, kita memang ormas punya jejaring. Kemarin kan sempat viral dan diterima bang Dasco di DPR lalu diteruskan ke pak Prabowo, saya rasa itu satu prestasi pemerintah ke depan yang langsung merespons isu-isu secara nyata," kata Gusma.

Baca juga: DPP IMM apresiasi Dasco telepon Prabowo saat audiensi dengan hakim
Gusma yang didampingi para pengacara Pemuda Katolik juga langsung memerintahkan pengurus Rumah Konsultasi Bantuan Hukum untuk memastikan isu perjuangan ini bisa meluas ke jejaring ormas kepemudaan lintas iman. Selama niat baik dan tujuan baik, Pemuda Katolik siap mendukung.

Ke depan, Gusma menawarkan diri bila perwakilan Solidaritas Hakim Indonesia ingin bertemu pemuka agama Katolik dalam hal ini Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) maka dirinya akan siap menjembatani.

"Kalau misal mau bertemu petinggi KWI, ya silakan monggo kami memiliki jejaring karena itu yang kami punya, sebagian dari hakim kan juga beberapa ada umat Katolik. Kami siap mengawal," kata Gusma.

Sebelumnya, Prabowo Subianto melalui panggilan suara saat audiensi pimpinan DPR RI dengan SHI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10), berjanji menyejahterakan hakim di Indonesia. Janji tersebut disampaikan Prabowo saat menelepon Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad yang sedang memimpin audiensi.

"Saya berpendapat bahwa para hakim harus diperbaiki kualitas-kualitas hidupnya, dan harus dijamin supaya para hakim itu sangat mandiri, dan bisa menjalankan tugas sebagai hakim dengan sebaik-baiknya," kata Prabowo.