Mentan ajak petani Bone revolusi pertanian ke sistem modern
10 Oktober 2024 19:57 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kunjungan kerja di Desa Matajang, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Kamis (10/10/2024). ANTARA/HO-Humas Kementan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak petani yang ada di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk merevolusi sektor pertanian Indonesia dengan sistem modern.
"Pertanian tidak bisa maju tanpa transformasi dari metode tradisional menuju modern," kata saat kunjungan kerja di Desa Matajang, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Kamis.
Ribuan masyarakat Bone di Sulawesi Selatan tumpah ruah menyambut kehadiran Menteri Pertanian. Kehadiran Mentan disambut gemuruh karena merupakan salah satu putera terbaik Bone.
Mentan mengajak petani merevolusi sektor pertanian Indonesia dengan menerapkan teknologi dan mekanisasi dalam seluruh prosesnya untuk menuju pertanian modern.
"Ini adalah tantangan besar, tetapi dengan kerja keras dan inovasi, kita optimis bisa mencapainya," ujar Mentan dalam keterangan di Jakarta.
Oleh karena itu, dia mendorong generasi muda dari seluruh Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan untuk segera bergegas melakukan produksi dengan teknologi dan Mekanisasi.
"Generasi muda harus terlibat dalam revolusi pertanian ini dengan menggunakan teknologi tinggi. Kami memberikan bantuan alat pertanian modern agar mereka lebih produktif dan efisien. Ini adalah upaya kita untuk memastikan pertanian Indonesia semakin maju," katanya.
Menurut Mentan, pertanian adalah sektor strategis yang memiliki potensi besar pada penguatan ekonomi nasional. Hal ini yang terus dilakukan Presiden Joko Widodo dan juga terus dijaga oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Terimakasih kepada Presiden Joko Widodo dan juga presiden terpilih Prabowo Subianto atas dukungannya. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencapai target pertanian nasional," katanya.
Saat ini, kata Mentan, pemerintah telah menyediakan pupuk subsidi, benih unggul hingga deretan alsintan sebagai penguat pertanian Indonesia menuju lumbung padi dunia.
"Pupuk yang sebelumnya bermasalah bisa kita atasi. Presiden telah menyetujui tambahan dana 24 triliun untuk mendukung kebutuhan pupuk nasional. Kedua, masalah alat mesin pertanian. Kami telah meminta tambahan alat pertanian untuk mempercepat proses produksi," tambah Mentan.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakhrulloh menyampaikan terimakasih atas dukungan dan perhatian besar Mentan Amran terhadap jalannya pembangunan pertanian di Bone.
"Saya atas nama masyarakat Sulawesi Selatan mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan yang terus diberikan oleh Kementerian Pertanian. Dengan lahan sawah yang luas, Sulawesi Selatan berpotensi menjadi lumbung pangan terbesar di Indonesia," kata Zudan.
Baca juga: Mentan ajak pengusaha Tionghoa sukseskan program cetak sawah
Baca juga: Kementan: Mahasiswa-sarjana pertanian penting bagi pertanian modern
Baca juga: Mentan ajak APPSI sukseskan program makan bergizi gratis
"Pertanian tidak bisa maju tanpa transformasi dari metode tradisional menuju modern," kata saat kunjungan kerja di Desa Matajang, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Kamis.
Ribuan masyarakat Bone di Sulawesi Selatan tumpah ruah menyambut kehadiran Menteri Pertanian. Kehadiran Mentan disambut gemuruh karena merupakan salah satu putera terbaik Bone.
Mentan mengajak petani merevolusi sektor pertanian Indonesia dengan menerapkan teknologi dan mekanisasi dalam seluruh prosesnya untuk menuju pertanian modern.
"Ini adalah tantangan besar, tetapi dengan kerja keras dan inovasi, kita optimis bisa mencapainya," ujar Mentan dalam keterangan di Jakarta.
Oleh karena itu, dia mendorong generasi muda dari seluruh Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan untuk segera bergegas melakukan produksi dengan teknologi dan Mekanisasi.
"Generasi muda harus terlibat dalam revolusi pertanian ini dengan menggunakan teknologi tinggi. Kami memberikan bantuan alat pertanian modern agar mereka lebih produktif dan efisien. Ini adalah upaya kita untuk memastikan pertanian Indonesia semakin maju," katanya.
Menurut Mentan, pertanian adalah sektor strategis yang memiliki potensi besar pada penguatan ekonomi nasional. Hal ini yang terus dilakukan Presiden Joko Widodo dan juga terus dijaga oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Terimakasih kepada Presiden Joko Widodo dan juga presiden terpilih Prabowo Subianto atas dukungannya. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencapai target pertanian nasional," katanya.
Saat ini, kata Mentan, pemerintah telah menyediakan pupuk subsidi, benih unggul hingga deretan alsintan sebagai penguat pertanian Indonesia menuju lumbung padi dunia.
"Pupuk yang sebelumnya bermasalah bisa kita atasi. Presiden telah menyetujui tambahan dana 24 triliun untuk mendukung kebutuhan pupuk nasional. Kedua, masalah alat mesin pertanian. Kami telah meminta tambahan alat pertanian untuk mempercepat proses produksi," tambah Mentan.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakhrulloh menyampaikan terimakasih atas dukungan dan perhatian besar Mentan Amran terhadap jalannya pembangunan pertanian di Bone.
"Saya atas nama masyarakat Sulawesi Selatan mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan yang terus diberikan oleh Kementerian Pertanian. Dengan lahan sawah yang luas, Sulawesi Selatan berpotensi menjadi lumbung pangan terbesar di Indonesia," kata Zudan.
Baca juga: Mentan ajak pengusaha Tionghoa sukseskan program cetak sawah
Baca juga: Kementan: Mahasiswa-sarjana pertanian penting bagi pertanian modern
Baca juga: Mentan ajak APPSI sukseskan program makan bergizi gratis
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
Tags: