Brasilia (ANTARA News) - Swiss akan membuktikan kedudukan mereka sebagai tim unggulan dalam undian penentuan grup, yang sempat memancing keheranan banyak orang, saat menghadapi Ekuador dalam laga pembuka Grup E Piala Dunia 2014 di Brasilia, Minggu (15/6).
Sementara reaksi demi reaksi atas status tim unggulan dalam pengundian grup terus bergulis di luar Swiss, terdapat harapan besar bagi negara itu bahwa tim, yang terdiri dari para pemain Juara Piala Dunia U-17 di Nigeria pada 2009 lalu itu, akan menjadi tim Swiss pertama yang mencapai babak perempat final setelah 1954 silam.
Ekuador tentu tidak akan dianggap remeh, mengingat mereka melangkah ke putaran final Piala Dunia 2014 dengan mengakhiri kualifikasi zona Amerika Selatan di atas Juara Copa Amerika dan semifinalis Piala Dunia 2010, Uruguay.
Para pemain Ekuador tentu akan memiliki motivasi tambahan untuk mengikuti jejak para pendahulu mereka yang pada 2006 mencapai babak 16 besar, sebagai sebuah penghormatan kepada kolektor gol terbanyak Christian Benitez yang wafat tahun lalu saat bermain untuk klub Qatar.
Meski demikian, pelatih Swiss asal Jerman Ottmar Hitzfield meyakini timnya mampu untuk tampil di panggung besar dan memiliki skuat yang lebih baik ketimbang edisi 2010 lalu.
Piala Dunia kali ini akan menjadi edisi terakhir Hitzfield yang berencana pensiun setelah sempat memenangi dua trofi Liga Champions Eropa, masing-masing bersama Borussia Dortmund dan Bayern Muenchen.
Pada edisi 2010, Swiss memulai langkah mereka dengan menjungkalkan Spanyol, yang kemudian berakhir menjadi juara, dengan skor 1-0, namun kekalahan dari Chile dan hasil imbang melawan Honduras membuat mereka tersingkir dan gagal melewati babak penyisihan grup.
"Kami tergabung di grup yang ketat. Tiga tim lainnya sulit dikalahkan, kalau tidak mereka tentu tidak akan lolos ke putaran final. Akan tetapi kami memiliki persiapan yang baik sejauh ini. Ada peluang untuk lolos ke babak 16 besar. Itu target kami, tidak ada batasnya," kata Hitzfield.
"Sebagai seorang optimistis, saya yakin tim ini lebih baik dari tim 2010 dan oleh karenanya kami akan mencapai babak 16 besar."
Hitzfield, yang awal pekan ini mengaku kemungkinan tidak akan ada juara pertama dari daratan Eropa dalam gelaran di Amerika Selatan itu, kemungkinan akan mengandalkan sentuhan magis nan kreatif dari Xerdan Shaqiri (22 tahun) dan penyerang Josip Drmic (21).
Selain itu ada juga segudang pengalaman yang dipikul gelandang bertahan Napoli, Valon Behrami, yang akan mempertebal benteng pertahanan Swiss sekaligus membalas gaya Ekuador yang khas dengan sentuhan fisik.
Swiss, dipastikan tidak akan menganggap remeh Ekuador, kata bek Juventus, Stephan Lichsteiner.
"Ekuador memiliki tim yang baik, teknis dan mereka sangat baik, percayalah," katanya.
"Saya berbicara dengan Fernando Llorente (rekan setimnya di Juventus) yang sempat menghadapi mereka bersama Spanyol (yang berakhir dengan kemenangan 2-0) dan ia bilang Ekuador tim yang baik."
Ekuador, kemungkinan akan mengandalkan sayap Manchester United, Antonio Valencia, yang ditunjuk sebagai kapten oleh pelatih Reinaldo Rueda, menyusul wafatnya sahabat dekat Valencia, Benitez.
Meski demikian, walaupun ia adalah bagian dari tim yang mencapai babak 16 besar di edisi 2006, pengalamannya tidak seberapa dibandingkan gelandang Edison Mendez, yang kini berusia 35 tahun dan mengoleksi 111 kali penampilan bersama Ekuador serta akan menjalani putaran final Piala Dunia untuk kali ketiga.
Mendez bersikeras untuk mengakhiri karirnya di titik tertinggi, dan apabila Swiss belum sadar bahwa lawannya haus akan kemenangan, Mendez memperlihatkannya saat menengok masa kecilnya yang dipenuhi hari-hari mengais makanan.
"Seringkali untuk bisa menjadi seseorang, anda harus kelaparan dulu. Kunci sukses ada di sana," katanya, demikian AFP.
Sementara reaksi demi reaksi atas status tim unggulan dalam pengundian grup terus bergulis di luar Swiss, terdapat harapan besar bagi negara itu bahwa tim, yang terdiri dari para pemain Juara Piala Dunia U-17 di Nigeria pada 2009 lalu itu, akan menjadi tim Swiss pertama yang mencapai babak perempat final setelah 1954 silam.
Ekuador tentu tidak akan dianggap remeh, mengingat mereka melangkah ke putaran final Piala Dunia 2014 dengan mengakhiri kualifikasi zona Amerika Selatan di atas Juara Copa Amerika dan semifinalis Piala Dunia 2010, Uruguay.
Para pemain Ekuador tentu akan memiliki motivasi tambahan untuk mengikuti jejak para pendahulu mereka yang pada 2006 mencapai babak 16 besar, sebagai sebuah penghormatan kepada kolektor gol terbanyak Christian Benitez yang wafat tahun lalu saat bermain untuk klub Qatar.
Meski demikian, pelatih Swiss asal Jerman Ottmar Hitzfield meyakini timnya mampu untuk tampil di panggung besar dan memiliki skuat yang lebih baik ketimbang edisi 2010 lalu.
Piala Dunia kali ini akan menjadi edisi terakhir Hitzfield yang berencana pensiun setelah sempat memenangi dua trofi Liga Champions Eropa, masing-masing bersama Borussia Dortmund dan Bayern Muenchen.
Pada edisi 2010, Swiss memulai langkah mereka dengan menjungkalkan Spanyol, yang kemudian berakhir menjadi juara, dengan skor 1-0, namun kekalahan dari Chile dan hasil imbang melawan Honduras membuat mereka tersingkir dan gagal melewati babak penyisihan grup.
"Kami tergabung di grup yang ketat. Tiga tim lainnya sulit dikalahkan, kalau tidak mereka tentu tidak akan lolos ke putaran final. Akan tetapi kami memiliki persiapan yang baik sejauh ini. Ada peluang untuk lolos ke babak 16 besar. Itu target kami, tidak ada batasnya," kata Hitzfield.
"Sebagai seorang optimistis, saya yakin tim ini lebih baik dari tim 2010 dan oleh karenanya kami akan mencapai babak 16 besar."
Hitzfield, yang awal pekan ini mengaku kemungkinan tidak akan ada juara pertama dari daratan Eropa dalam gelaran di Amerika Selatan itu, kemungkinan akan mengandalkan sentuhan magis nan kreatif dari Xerdan Shaqiri (22 tahun) dan penyerang Josip Drmic (21).
Selain itu ada juga segudang pengalaman yang dipikul gelandang bertahan Napoli, Valon Behrami, yang akan mempertebal benteng pertahanan Swiss sekaligus membalas gaya Ekuador yang khas dengan sentuhan fisik.
Swiss, dipastikan tidak akan menganggap remeh Ekuador, kata bek Juventus, Stephan Lichsteiner.
"Ekuador memiliki tim yang baik, teknis dan mereka sangat baik, percayalah," katanya.
"Saya berbicara dengan Fernando Llorente (rekan setimnya di Juventus) yang sempat menghadapi mereka bersama Spanyol (yang berakhir dengan kemenangan 2-0) dan ia bilang Ekuador tim yang baik."
Ekuador, kemungkinan akan mengandalkan sayap Manchester United, Antonio Valencia, yang ditunjuk sebagai kapten oleh pelatih Reinaldo Rueda, menyusul wafatnya sahabat dekat Valencia, Benitez.
Meski demikian, walaupun ia adalah bagian dari tim yang mencapai babak 16 besar di edisi 2006, pengalamannya tidak seberapa dibandingkan gelandang Edison Mendez, yang kini berusia 35 tahun dan mengoleksi 111 kali penampilan bersama Ekuador serta akan menjalani putaran final Piala Dunia untuk kali ketiga.
Mendez bersikeras untuk mengakhiri karirnya di titik tertinggi, dan apabila Swiss belum sadar bahwa lawannya haus akan kemenangan, Mendez memperlihatkannya saat menengok masa kecilnya yang dipenuhi hari-hari mengais makanan.
"Seringkali untuk bisa menjadi seseorang, anda harus kelaparan dulu. Kunci sukses ada di sana," katanya, demikian AFP.