Jakarta (ANTARA) - Imam Besar Masjid Nabawi, Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi mengatakan orang yang berakhlak lebih mulia dibandingkan dengan orang yang hanya berilmu atau pintar.

"Ilmu hanya menyasar kepada akal manusia, itu tidak cukup sempurna. Sejatinya kesempurnaan manusia tidak hanya diukur dengan akal atau otak, tapi juga kesucian jiwanya," kata Syekh Ahmad saat memberikan kuliah umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis.

Syekh Ahmad menjelaskan, ilmu merupakan anugerah dari Allah, di mana dengan Ilmu manusia ditempatkan dengan derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan makhluk lainnya. Namun, ilmu yang banyak tidak dapat direalisasikan jika manusia tidak memiliki akhlak, yang merupakan bagian dari kesucian jiwa.

Ia memaparkan dalam Al Quran, beberapa kali disebut kalimat "wa yuzakkihi, wa yu'allimukum-ul-kitaab" yang artinya "dan menyucikannya, serta mengajarkan kitab", yang artinya Allah menghendaki hambanya untuk disucikan hatinya terlebih dahulu, untuk kemudian bisa mempelajari anugerah berupa ilmu dari-Nya.

"Beberapa ayat dalam hal ini, menariknya, penyucian jiwa didahulukan dibandingkan ilmu. Ini menunjukkan bahwa seseorang tidak sempurna jika dengan akal saja, tapi seseorang juga akan sempurna dengan kebersihan jiwanya," ujarnya.

Maka dalam upaya menyucikan jiwa, Syekh Ahmad berpesan agar para pencari ilmu memperhatikan kondisi hati, di antaranya dengan menjauhkan hati dari penyakit iri, dengki, riya, sombong, dan penyakit hati lainnya.

Ia juga berpesan kepada para pencari ilmu agar mencari ilmu dengan ikhlas. Menurut dia, meskipun ilmu yang dicari berkenaan dengan ilmu yang bersifat duniawi, namun jika dijalankan dengan ikhlas, maka setiap pekerjaan yang diniatkan akan bernilai pahala di mata Allah SWT.

"Barangsiapa menuntut ilmu yang seharusnya diharapkan dengannya wajah Allah, tetapi ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan sedikit dari kenikmatan dunia, maka ia tidak akan mencium bau surga pada hari kiamat," tutur Syekh Ahmad mengutip hadis Nabi Muhammad SAW.