Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama optimistis program Kemandirian Pesantren yang diluncurkan pada 2021 bakal menjadi kekuatan ekonomi baru yang menopang bangsa.


Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan lahirnya 432 badan usaha baru di lingkungan pesantren telah dirasakan banyak manfaatnya, bahkan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi nasional.

"Program Kemandirian Pesantren menjadi program prioritas yang harus dilaksanakan. Saat ini kita sudah mencapai 3.600 pesantren penerima bantuan inkubasi. Harapannya ini akan terus dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya," kata Yaqut dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Pernyataan Menag Yaqut tersebut disampaikan saat membuka Expo Kemandirian Pesantren 2024 di Trans Studio Mall Bandung, Kamis.

Yaqut mengatakan pesantren harus kuat secara ekonomi, sehingga tidak bergantung kepada siapa pun.

Ia pun meminta program ini terus bertumbuh dan kuat kendati masa bakti dirinya akan berakhir dalam hitungan hari.

"Jika hari ini adalah akhir perpisahan kita, maka pesantren tidak perlu khawatir bahwa (program) kemandirian pesantren akan terus berjalan karena kita telah menetapkan KMA untuk Program Kemandirian Pesantren," kata dia.

Dalam Expo Kemandirian Pesantren tersebut terpotret sejumlah bukti keunggulan badan usaha milik pesantren. Dalam pameran yang digelar untuk menyemarakkan Hari Santri 2024 ini, terdapat 55 booth, di mana 51 di antaranya memamerkan berbagai produk unggulan asli dari kalangan pesantren.

Menag Yaqut pun datang menyambangi satu persatu booth untuk melihat langsung produk-produk andalan dari berbagai badan usaha pesantren di Indonesia tersebut.

Di arena pameran, Menag tampak mengamati serius berbagai produk yang menjadi keunggulan tiap pesantren. Gus Men juga berdialog dengan ramah dengan pengasuh atau pengelola badan usaha milik pesantren tersebut.

Program Kemandirian Pesantren bertujuan untuk menguatkan basis ekonomi pesantren melalui inkubasi bisnis yang didukung Kemenag. Pesantren, dengan keragaman dan keunikannya, merupakan salah satu potensi luar biasa yang dimiliki Indonesia.

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Abu Rokhmad menyebutkan ide besar di balik Kemandirian Pesantren adalah terciptanya pesantren yang berdaya, mandiri, dan kuat.

“Dari 3.600 pesantren yang telah mendapat bantuan inkubasi bisnis, kita masih memiliki sekitar 40 ribu pesantren lainnya yang perlu didukung. Harapan kami, program ini dapat terus berkembang dan dilanjutkan agar pesantren lebih dikenal oleh masyarakat luas,” ujar Abu Rokhmad.
Baca juga: Kemenag mengembangkan 432 badan usaha milik pesantren
Baca juga: Program SBP dukung kemandirian ekonomi pesantren
Baca juga: Prabowo: Program inkubasi bisnis bawa pesantren menuju kemandirian