Peparnas 2024
Pembangunan sarana olahraga difabel perlu konsultasi dengan NPCI
10 Oktober 2024 18:20 WIB
Tangkapan layar video Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora RI Surono memberi keterangan dalam acara diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 bertema "Pekan Paralimpiade Nasional 2024 untuk Indonesia Ramah Difabel" yang dipantau di Jakarta, Rabu (9/10/2024) (ANTARA/Aloysius Lewokeda) (ANTARA/Aloysius Lewokeda)
Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga RI Surono mengatakan setiap pembangunan sarana olahraga difabel di daerah-daerah perlu dikonsultasikan dengan National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) agar sesuai standar untuk atlet difabel.
"Setiap pembangunan sarana minimal berkonsultasi dulu dengan teman-teman NPCI agar pembangunan seperti stadion, gelanggang olahraga, lapangan atletik, kolam renang, dan lain-lain itu bisa diakses teman-teman difabel," ujar Surono di Jakarta pada Kamis.
Ia mengatakan, saat ini masih banyak sarana olahraga yang belum ramah difabel sehingga banyak daerah gagal melahirkan talenta unggulan.
Padahal, kata dia, minimal setiap sarana olahraga yang dibangun harus ramah kaum difabel sehingga ketika ada warga difabel yang mau berlatih menjadi atlet cabang olahraga tertentu bisa didukung oleh fasilitas.
"Kenyataan saat ini belum banyak fasilitas olahraga yang ramah difabel. Ini yang terus-menerus kami sosialisasi dan dorong ke depan," ujarnya.
Baca juga: Kadispora DKI ingatkan atlet Peparnas jaga stamina dan kekompakan
Surono menyatakan terus berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar setiap pembangunan fasilitas olahraga disesuaikan dengan persyaratan fasilitas yang ramah difabel.
"Mudah-mudahan ini ke depan bisa semakin banyak fasilitas yang sesuai standar kaum difabel," ujarnya.
Surono juga mendorong agar fasilitas penunjang seperti penginapan atau hotel di daerah juga sesuai standar difabel agar daerah tidak kesulitan ketika menggelar sebuah kejuaraan.
Untuk mewujudkan hal itu, kata dia, perlu dukungan bersama baik semua pihak, termasuk kementerian dan pemerintah daerah.
Baca juga: Yecikarani antar Sumut sabet emas para renang
"Setiap pembangunan sarana minimal berkonsultasi dulu dengan teman-teman NPCI agar pembangunan seperti stadion, gelanggang olahraga, lapangan atletik, kolam renang, dan lain-lain itu bisa diakses teman-teman difabel," ujar Surono di Jakarta pada Kamis.
Ia mengatakan, saat ini masih banyak sarana olahraga yang belum ramah difabel sehingga banyak daerah gagal melahirkan talenta unggulan.
Padahal, kata dia, minimal setiap sarana olahraga yang dibangun harus ramah kaum difabel sehingga ketika ada warga difabel yang mau berlatih menjadi atlet cabang olahraga tertentu bisa didukung oleh fasilitas.
"Kenyataan saat ini belum banyak fasilitas olahraga yang ramah difabel. Ini yang terus-menerus kami sosialisasi dan dorong ke depan," ujarnya.
Baca juga: Kadispora DKI ingatkan atlet Peparnas jaga stamina dan kekompakan
Surono menyatakan terus berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar setiap pembangunan fasilitas olahraga disesuaikan dengan persyaratan fasilitas yang ramah difabel.
"Mudah-mudahan ini ke depan bisa semakin banyak fasilitas yang sesuai standar kaum difabel," ujarnya.
Surono juga mendorong agar fasilitas penunjang seperti penginapan atau hotel di daerah juga sesuai standar difabel agar daerah tidak kesulitan ketika menggelar sebuah kejuaraan.
Untuk mewujudkan hal itu, kata dia, perlu dukungan bersama baik semua pihak, termasuk kementerian dan pemerintah daerah.
Baca juga: Yecikarani antar Sumut sabet emas para renang
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024
Tags: