Jakarta (ANTARA) - Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 Greysia Polii menyebutkan pentingnya menjaga persaingan sehat dan regenerasi di sektor ganda putri.

Hal itu menyusul status Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi yang kini menjadi ganda putri Indonesia yang menduduki peringkat dunia tertinggi. Ana/Tiwi berada di peringkat 12 dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang terpaut tipis di peringkat 13 dunia.

“Ini persaingan yang sangat sehat menurut saya. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya kalau kita tidak boleh bertumpu pada satu pasangan saja, harusnya ada layer-nya, yang dimana junior-junior pun (perlu adanya) percepatan (ke turnamen dan naik kelas),” kata Greysia saat ditemui di Jakarta, Kamis.

“Jadi, ketika kita masuk ke pertandingan, jika ada wakil Indonesia yang kalah, kita masih punya wakil lainnya seperti (tim) China, Jepang, dan Korea (Selatan). Jadi bisa bergantian juara, ini suatu persaingan yang sehat,” ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, Greysia menilai regenerasi di sektor yang ia pernah geluti tersebut sudah ada kemajuan.

“(Menurut saya) Sudah ada kemajuan di ganda putri, karena baru ada Jesita (Putri Miantoro)/Febi (Setianingrum) yang juara. Ini yang harus dijaga. Tapi PR-nya kita ini (konsistensi) yang harus dijaga agar untuk level (Super) 500 ke atas harus bisa tembus,” kata Greysia.

Di sisi lain, kehadiran pasangan ganda putri baru yaitu Siti Fadia Silva Ramadhanti/Lanny Tria Mayasari yang akan tampil di turnamen Kumamoto Masters 2024.

Adapun Apriyani Rahayu yang merupakan mantan pasangan Greysia, tengah melakukan rehat penyembuhan cedera.

“Itu adalah hal yang biasa untuk berganti partner, tidak ada masalah dengan itu. Apri rehat dulu karena (fokus) penyembuhan dalam cedera. Fadia dan Lanny sama-sama mempunyai kualitas bagus, jadi mengapa tidak dipertandingkan? Harus dicoba,” ujar Greysia.

Greysia mengatakan para atlet juga harus bisa menjaga semangat dan konsistensi agar bisa tampil dengan baik di setiap pertandingan, bahkan setelah Olimpiade.

“Hati dan api atau fire-nya harus ada untuk selalu bisa menjaga performa … Kalau kita masih mau menjadi atlet, harus bertanggung jawab dengan apa yang kita lakukan saat ini, kudu all out, terlepas apa pun hasilnya, yang penting konsisten (untuk all out),” jelas dia.

Baca juga: Greysia Polii lanjutkan tur buku "Menembus Garis Batas" di Palembang

Baca juga: Greysia: Peluang terbuka bagi Apri/Fadia melangkah jauh di Olimpiade

Baca juga: Greysia ungkap hal penting yang perlu dimiliki atlet jelang Olimpiade