Kabupaten Cirebon (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, membahas pembentukan badan usaha milik daerah (BUMD) pangan guna menyerap hasil panen bawang merah dari petani.
“Pembentukan BUMD pangan merupakan upaya jangka panjang kami, dan saat ini tahap pembentukannya sedang dalam proses,” kata Penjabat (Pj) Bupati Cirebon Wahyu Mijaya di Cirebon, Kamis.

Ia mengatakan pembentukan BUMD pangan dilakukan untuk memastikan kelancaran distribusi komoditas unggulan tersebut, yang nantinya berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan petani.

Berdasarkan data, kata dia, potensi lahan pertanian bawang merah di Kabupaten Cirebon mencapai 4.000 hektare yang tersebar di tujuh kecamatan dengan tingkat produktivitas lahan sekitar 10 ton per hektare.

Wahyu menyebutkan biasanya hasil panen bawang merah tidak hanya dipasarkan di Kabupaten Cirebon, melainkan didistribusikan juga ke beberapa daerah di Jawa Barat.

Baca juga: Investasi di Cirebon capai Rp939,8 miliar pada triwulan I-2024

Baca juga: Disnaker: 43,65 persen pekerja migran Cirebon bekerja di sektor formal

“Kami yakin langkah ini bisa menjadi solusi untuk menangani hasil panen melimpah dari petani bawang merah dan memberikan dampak positif bagi Kabupaten Cirebon,” ujarnya.

Selain itu, Pemkab Cirebon juga telah melakukan diskusi dengan para petani untuk menangani sejumlah permasalahan, termasuk kondisi akses pengairan yang terbatas akibat musim kemarau.

“Kami berupaya mencari solusi agar masalah pengairan ini tidak mengganggu siklus panen,” katanya.

Dengan dibentuknya BUMD pangan ini, pihaknya berharap dapat menstabilkan harga bawang merah di pasar serta menjaga ketersediaan stok hasil panen, sehingga tidak ada produk yang terbuang.

“Upaya ini juga menjadi bagian dari kebijakan pengendalian inflasi, karena bawang merah menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi di Cirebon,” ucap dia.

Baca juga: Dirut Pupuk Kujang jamin stok pupuk subsidi bagi petani Cirebon aman

Baca juga: Bupati: Cirebon diproyeksikan jadi daerah industri di Kawasan Rebana