Jakarta (ANTARA) - Direktur Kajian Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Agustini Rahayu menyebutkan dalam program pembangunan pariwisata Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 terdapat sejumlah isu strategis yang di antaranya terdapat persoalan mengenai isu keberlanjutan.

“Dari lima isu strategis rumusan program RPJMN 2025-2029, dua di antaranya merupakan isu yang berkaitan dengan isu berkelanjutan,” kata Ayu dalam seminar Indonesia Tourism Outlook (ITO) 2025 yang digelar di Jakarta, Kamis.

Isu yang dimaksud yakni mengenai destinasi pariwisata dan kedua adalah mengenai terbatasnya amenitas, aksesibilitas dan atraksi (3A).

Ayu mengakui bahwa Indonesia memang menghadapi masalah soal lingkungan dan hilangnya budaya lokal akibat pariwisata yang tidak terkendali atau "over tourism".

Dengan sejumlah persoalan itu, dalam RPJMN 2025-2029 terdapat kebijakan program pembangunan yang menekankan pada hal-hal yang memprioritaskan keberlanjutan.

Baca juga: IICF 2024 diharapkan mendongkrak pergerakan jumlah wisatawan

Baca juga: Pemerintah promosikan potensi parekraf lewat buku desa wisata


Penerapan blue, green, circular economy (BCGE), katanya, membutuhkan pembangunan infrastruktur hijau untuk infrastruktur dasar dan pembangunan pariwisata secara keseluruhan serta dibutuhkan penguatan rantai pasok pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.

Isu-isu yang berkaitan dengan BGCE ini pun sebelumnya telah dibahas dan dihadirkan sebuah regulasi dari pemerintah lewat Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata berkelanjutan.

“Jadi secara garis besar regulasi ini bisa dijadikan acuan bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah dan 'stakeholders' dalam pembangunan destinasi pariwisata berkelanjutan yang menekankan pada terciptanya pengelolaan keberlanjutan,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno yang hadir secara daring, mengapresiasi kegiatan ITO 2025 yang menghadirkan tema menghadirkan pariwisata berkelanjutan.

“Saya ingin pertama mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas Indonesia Tourism Outlook 2025 dan temanya sejalan, yaitu tema integrasi blue-green social economy dan artificial intelligence untuk pariwisata berkelanjutan,” pungkasnya.

Baca juga: TNI AL matangkan persiapan MNEK dan jajaki kolaborasi dengan Kemenparekraf

Baca juga: Pariwisata berkelanjutan tetap diimplementasikan pada masa mendatang