Jakarta (ANTARA) -
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan bahwa aksi korporasi berupa Initial Public Offering (IPO) oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) akan menunggu kepastian proyek perseroan pada tahun 2024 ini.

Adapun proyek tersebut yaitu ekspansi smelter aluminium di Kuala Tanjung, Sumatera Utara dan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) fase 2 di Mempawah, Kalimantan Barat.

"Untuk (IPO) Inalum ini baru akan kita kaji setelah selesai dengan partnership, nanti kita kaji juga untuk IPO di MIND ID," ujar pria yang akrab disapa Tiko di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis.

Ia mengungkapkan aksi korporasi Inalum berupa IPO ditargetkan dilaksanakan pada tahun 2026 atau 2027.

"Belum tahu, mungkin 2026 atau 2027," ujar Tiko.

Baca juga: Inalum dorong percepatan hilirisasi aluminium nasional

Baca juga: Inalum berdayakan Desa Lobu Rappa Sumut lewat peternakan burung puyuh


Tiko menjelaskan Kementerian BUMN sedang melakukan seleksi terhadap dua calon investor strategis yang akan bekerja sama dengan Inalum dalam proyek ekspansi smelter di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.

Kemudian, pihaknya telah menyelesaikan Final Investment Decision (FID) untuk menjalankan proyek peningkatan kapasitas produksi tersebut.

"Sudah ada dua calon yang sedang kita seleksi," ujar Tiko.

Selain itu, Kementerian BUMN juga sedang mengejar dokumen keputusan investasi akhir untuk melanjutkan konstruksi pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase II yang berlokasi di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Dengan selesainya SGAR 2, Tiko berharap Inalum mampu memenuhi kebutuhan aluminium dalam negeri, yang mana kebutuhan aluminium Indonesia mencapai 1,2 juta ton per tahun.

"Diharapkan nanti dengan SGAR 2, nanti diharapkan bisa memenuhi kebutuhan alumina dalam negeri. Dan, tadinya kita akan mencari partner terbaik untuk Aluminium Ingot nya Indonesia punya demand aluminium sebesar 1,2 juta ton per tahun," ujar Tiko.

Dalam kesempatan ini, Ia berharap kebutuhan permintaan kapasitas alumunium dalam negeri yang sebanyak 1,2 juta ton pada tahun 2028 atau 2029.

Baca juga: INALUM lakukan mitigasi bencana di sekitar perusahaan

Baca juga: Inalum menargetkan smelter alumina Mempawah beroperasi akhir 2024