Denpasar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menyentuh hingga 90 ribu pelajar dari usia dini hingga sekolah menengah atas untuk terlibat dalam program edukasi terkait rupiah dan digitalisasi sistem pembayaran.

"Gerakan ini diharapkan dapat mewujudkan generasi yang mencintai Rupiah dengan terus mendukung inovasi sistem pembayaran digital yang praktis dan aman," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Bali Erwin Soeriadimadja di Denpasar, Kamis.

Untuk menggenjot edukasi tersebut, bank sentral itu menggandeng pemerintah daerah hingga industri jasa keuangan di daerah.

Bahkan Gerakan Edukasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah di Denpasar memperoleh rekor MURI pada Hari Pendidikan Nasional pada Kamis (2/5/2024).

Tak hanya soal rupiah, pihaknya juga memperluas pemahaman dan penggunaan digitalisasi pembayaran oleh masyarakat yang diinisiasi di Kabupaten Jembrana pada 18 September 2024 dan di Kabupaten Badung pada 8 Oktober 2024 melalui Guru Pejuang QRIS.

Baca juga: BI Bali utamakan upaya 4K antisipasi risiko inflasi

Baca juga: BI nilai sektor fesyen jadi mesin industri kreatif di Bali


Dalam agenda itu, BI Bali berkolaborasi dengan Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Badung bersama Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung, menyelenggarakan kegiatan Badung Education Fair 2024.

Erwin menambahkan Badung Education Fair merupakan kegiatan tahunan dari Kabupaten Badung dengan tema Wawasan Kebangsaan.

Dengan melibatkan pelajar dari jenjang pendidikan formal dan nonformal mulai tingkat dasar hingga SMA/SMK di ajang itu, BI Bali mengadakan edukasi pelajar soal rupiah dan digitalisasi sistem pembayaran.

Caranya dikemas kreatif di antaranya melalui voting poster dan stan favorit dengan QRIS, kemudian jelajah rupiah dan lomba mengumpulkan koin terbanyak.

Selanjutnya, lomba inovasi mesin hitung rupiah logam, ekosistem digital pada seluruh gerai makanan, serta kompetisi guru pejuang QRIS se-Kabupaten Badung.

Ia berharap agenda sosialisasi dan edukasi itu meningkatkan kesadaran para guru, peserta didik dan masyarakat umum terkait pentingnya menjaga rupiah sebagai simbol kedaulatan negara dan mengakselerasi penggunaan sistem pembayaran non tunai yang cepat, murah, mudah, aman dan andal melalui QRIS.

Baca juga: BI Bali perluas digitalisasi pembayaran di Nusa Tenggara

Baca juga: TPID se-Bali sepakat perbanyak bazar pangan murah menjelang Galungan