Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan bahwa Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bakal diprioritaskan oleh partainya untuk menjadi menteri dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto mendatang.

"Mas Ketum prioritas utama kami semua," kata Teuku di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis.

Walaupun begitu, dia tak ingin menyebutkan posisi menteri yang akan diduduki oleh putra presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono tersebut, termasuk isu AHY yang disebut akan mengisi posisi menteri koordinator.

"Kita menunggu saya enggak berani mendahului, saya enggak berani bicara lebih jauh nanti setelah final baru bisa disampaikan ke publik," kata dia.

Selain itu, menurut dia, Demokrat bakal memprioritaskan kader untuk mengisi posisi menteri. Demokrat juga memiliki pertimbangan bahwa kalangan profesional yang akan mengisi posisi menteri, bakal dimasukkan sebagai kader.


"Saya belum bicara lebih jauh karena ini belum ada kepastian final. Jadi, kita tunggu saja karena kami enggak bisa berandai-andai lebih jauh," kata dia.

Baca juga: Demokrat tak ingin berandai-andai soal pos menteri kabinet mendatang
Baca juga: AHY harap kabinet mendatang jadi "superteam" bagi kemajuan RI
Di samping itu, dia mengatakan bahwa dalam waktu dekat akan ada pertemuan antara calon presiden terpilih pada Pemilu 2024 Prabowo Subianto dengan presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, dia mengatakan pertemuan itu tidak akan membahas soal komposisi kabinet.

"Kalau beliau-beliau itu 'kan sudah masalah, sebagai negarawan, masalah kebangsaan," kata anggota DPR RI itu.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan bahwa partainya tidak ingin berandai-andai terkait dengan pos kementerian yang akan diisi oleh kadernya pada kabinet pemerintahan mendatang.

AHY mengaku belum mengetahui pos mana saja yang akan diisi oleh kader Partai Demokrat pada kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Jadi, kami terus terang tidak atau belum tahu, paling tidak secara pasti. Kami juga tidak ingin berandai-andai atau mengira-ngira," kata AHY ditemui di kompleks parlemen, Jakarta, Senayan, Kamis.