Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan terobosan untuk peningkatan lifting minyak dan energi ramah lingkungan (green energy) penting dalam rangka mendukung kedaulatan energi Indonesia.

"Kita tahu bahwa ke depan salah satu program utama presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto adalah kedaulatan energi. Lifting kita menurun terus, konsumsi kita sekarang 1,6 juta barel minyak per hari sedangkan lifting kita 600 ribu barel minyak per hari, jadi memang harus ada terobosan-terobosan untuk kita meningkatkan lifting," ujar Bahlil usai menghadiri upacara Puncak Hari Jadi Pertambangan dan Energi Ke-79 di Jakarta, Kamis.

Indonesia saat ini mengalami persoalan terkait lifting minyak dan banyaknya gas yang diimpor.

"Ini adalah suatu hal yang harus kita selesaikan bersama. Kita harus memastikan bahwa sektor energi harus tetap berdaulat, mandiri dan berkelanjutan. selain itu sektor energi harus berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Bahlil.

Green energy juga menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung kedaulatan energi dan juga untuk mencapai komitmen net zero emission.

"Kita bicara tentang green energy, maka mau tidak mau hilirisasi salah satu diantara instrumen itu. Sekarang kita mencari jalan tengah formulasi aturan yang betul-betul berpihak pada program yang mewujudkan itu," kata Bahlil.

Kementerian ESDM adalah bagian daripada amanah UUD 1945, khususnya Pasal 33. Dan dalam konteks itu Kementerian ESDM juga mengalami sebuah perubahan transisi yang sangat luar biasa.

Berbicara tentang green energy dan juga lingkungan yang lebih baik, oleh karena itu Kementerian ESDM harus bekerja terus tanpa kenal lelah harus mengambil bagian tanggung jawab ini.

"Kita juga tahu bahwa perubahan iklim yang sudah di depan mata kita, komitmen net zero emission harus kita lakukan, transisi energi harus kita lakukan," kata Bahlil.

Dalam perspektif tersebut, presiden terpilih Prabowo Subianto selalu menyampaikan beberapa gagasan dan program penting, salah satu diantaranya adalah kedaulatan energi.

"Hilirisasi merupakan salah satu faktor penting, karena itu nanti kita akan menjalankan apa yang menjadi perintah bapak presiden baik yang sekarang maupun yang akan datang," ujar Bahlil.

Baca juga: Bahlil pangkas proses izin untuk tingkatkan lifting minyak
Baca juga: Pertamina: Injeksi penuh CO2 zona tujuh turunkan emisi 14,6 juta ton
Baca juga: Bahlil minta ExxonMobil tingkatkan lifting minyak jadi 150 ribu BOPD