Palu (ANTARA) - Rural ITC Camp 2024 menetapkan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menjadi wilayah percontohan nasional desa mandiri digital di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Provinsi Sulteng Sudaryano Lamangkona dalam keterangan yang diterima di Palu, Kamis, mengatakan pentingnya kolaborasi untuk membangun digitalisasi di provinsi itu.
"Perlu upaya-upaya kolaboratif untuk memperkecil kesenjangan digital di wilayah pedesaan," katanya.

Baca juga: Sulteng terapkan konsep "smart village" optimalkan pembangunan desa
Ia mengatakan Provinsi Sulteng ditetapkan sebagai wilayah percontohan desa mandiri digital untuk keberlanjutan program di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di bawah dukungan British Embassy melalui Digital Access Program (DAP).

Penetapan ini merupakan hasil dari rembuk program nasional sebagai rangkaian Rural ICT Camp yang dihadiri Sudaryano R Lamangkona dan Senior Volunteer Roa Jaga Roa, Nudin Lasahido, di Desa Ujung Genteng, Ciracap, Kebupaten Sukabumi, Jawa Barat pada 7-11 Oktober 2024.

Kegiatan ini juga dihadiri Head of Digital Development in The UK Government Foreign, Alessandra Lustrati, Minister-Counselor Development British Embassy, Amanda McLoughlin, Co-Coordinator Community Networks Project, Nils Brock, dan Direktur Common Room, Gustaff H Iskandar.

Adapun bentuk dukungan yang diberikan, yakni pelatihan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengembangan dan pembangunan internet desa atau smart village berbasis komunitas.

Dalam diskusi program, Rhizomatica Innovation, Technology and Sustainability, Nils Brock mengatakan kerja sama ini dimulai pada 2025 hingga 2027.

Ia mengatakan pihaknya akan memberikan dukungan terhadap program Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui pengembangan smart village atau desa digital di 132 desa.

"Kami akan mendukung yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, melalui pengembangan program smart village di 132 desa, dan melalui lembaga sosial yang berada dalam working group kami, seperti Common Room dan Roa Jaga Roa," ujarnya.

Baca juga: PPSP Kemendes tinjau pengembangan program "smart village" di Sigi

Baca juga: Mendes: Kader Digital Desa Cerdas dongkrak tradisi membaca warga desa
Sementara itu, Direktur Common Room, Gustaff H. Iskandar mengatakan bahwa Sulawesi Tengah menjadi wilayah percontohan, karena dinilai berhasil dalam membentuk desa digital, seperti yang telah dikerjakan bersama Roa Jaga Roa yang didukung oleh Diskominfo Santik Sulteng.

"Kami melihat data dukung Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah yang serius melakukan pengembangan internet desa pada tahun 2025," ujarnya.

Menurut dia, beberapa lembaga sosial juga akan ikut bergabung dan mendampingi program tersebut untuk mengembangkan sistem informasi dan komunikasi (TIK).

Sistem ini, kata dia, digunakan untuk pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi komunitas desa mandiri digital/smart village, informasi kesehatan, sistem informasi ketahanan bencana, informasi perubahan iklim, dan pertanian serta untuk pengembangan ekonomi masyarakat.