Jakarta (ANTARA) - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan PT Pertamina (Persero) menyepakati tiga kerja sama dagang pada hari pertama ajang pameran internasional Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 di Tangerang, Banten.


Ketiga nota kesepahaman (MoU) yang disepakati pada Rabu (9/10/2024) tersebut adalah UMKM binaan Haluan Bali dengan pembeli dari Belanda, sedangkan Bawadi dan Bali Honey dengan pembeli dari Malaysia.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengapresiasi minat para pembeli pada UMKM binaan Pertamina.

Terlebih, pada hari pertama TEI 2024, UMKM mendapat respons positif dari pembeli mancanegara untuk potensi ekspor.

"Respons positif dari pengunjung TEI ini menunjukkan bahwa produk-produk UMKM Indonesia, khususnya binaan Pertamina, mampu bersaing dan diminati di pasar internasional. Ini adalah langkah awal yang baik untuk mendorong UMKM melangkah go global," ujarnya.

Presiden Joko Widodo, dalam sambutannya saat membuka gelaran TEI ke-39, pada Rabu (9/10/2024), menyoroti tantangan global yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia dan perdagangan internasional, sekaligus menekankan pentingnya inovasi dalam pemasaran produk Indonesia ke pasar global.

"Kita sebagai negara dengan pasar yang besar, dengan jumlah penduduk terbesar keempat dunia, 280 juta jiwa, harus mampu melindungi pasar domestik kita, harus mampu memasarkan produk-produk kita agar kita mampu menguasai pasar di dalam negeri dan juga terus merambah secara luas di pasar luar negeri," ungkap Presiden.

TEI merupakan ajang pameran produk Indonesia terbesar untuk memfasilitasi potensi kerja sama ekspor, menampilkan berbagai produk makanan dan minuman, agrikultur, produk manufaktur, perlengkapan rumah tangga, dan kerajinan khas Indonesia.

Dalam acara yang dihadiri oleh pelaku usaha lebih dari 100 negara, UMKM binaan Pertamina menampilkan produk unggulan di sektor makanan dan minuman, kerajinan tangan, fesyen, komoditi, perhiasan, serta produk ramah lingkungan.

Pertamina, tambah Fadjar, memiliki program pendampingan dan pelatihan ekspor jelang TEI 2024.

Hal itu untuk mempersiapkan UMKM agar mampu beradaptasi dengan standar internasional, mulai dari kualitas produk, pengemasan, hingga strategi pemasaran digital.

Beberapa UMKM binaan bahkan sudah berhasil meraih sertifikasi standar internasional, yang menjadi nilai tambah dalam meningkatkan daya saing di pasar global.

"Kami berharap, pada ajang TEI yang akan berlangsung hingga 12 Oktober 2024 ini dapat lebih banyak lagi UMKM binaan Pertamina yang berpeluang menjalin kerja sama dengan mitra internasional," sebut Fadjar.

Pembinaan UMKM, lanjutnya, merupakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Pertamina, yang sejalan dengan komitmen untuk membantu UMKM Indonesia naik kelas dan memperluas pasar ekspor untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.