Jakarta (ANTARA) - Pasar Induk Kramat Jati segera memiliki tempat pengolahan sampah berkonsep kurangi, gunakan kembali dan daur ulang (reduce, reuse, recycle/(TPS 3R), menyusul peletakan batu pertama pembangunan tempat itu oleh Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

“Hasilnya nanti, sampah akan diproses jadi bahan bakar jumputan padat yang akan dimanfaatkan sebagai pengganti sebagian (co-firing) batubara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN (Perusahaan Listrik Negara),” jelas Heru saat dijumpai pada sela peletakan batu pertama proyek itu, di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis.

Ia menjelaskan, Pasar Kramat Jati per harinya menghasilkan 100 ton sampah dan nantinya dengan TPS 3 R ini akan diubah menjadi bahan bakar alternatif.

Ia mengatakan, upaya itu merupakan salah satu cara untuk membenahi dan mengatasi persoalan sampah di Jakarta.

Oleh karena itu, dia berharap pihak terkait, khususnya para pedagang di pasar untuk ikut merawat dan menjaga TPS 3 R itu.

Baca juga: Jaksel targetkan miliki empat pengolah sampah 3R tahun ini

“Dan nantinya apabila sudah terbangun, maka sampah bisa terkendali di Kramat Jati. Harapan saya, akan menjadi contoh pasar yang memiliki fasilitas lengkap antara lain proses sampah melalui TPS 3R ini,” ujarnya.


Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) TPS 3R di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (10/8/2024). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pasar Jaya Agus Himawan Widiyanto menjelaskan Perumda (Perusahaan Umum Daerah) Pasar Jaya sebagai salah satu BUMD yang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta, saat ini mengelola sebanyak 153 pasar yang tersebar di Jakarta.

Agus memaparkan, setiap hari seluruh pasar tersebut dalam kegiatan usahanya, menghasilkan sampah sebanyak lebih kurang 500 ton per hari, atau sekitar 6,5 persen dari sampah yang dihasilkan oleh Jakarta yakni sebanyak 7.700 ton sampah per hari.

Sementara, Pasar Induk Kramat Jati sendiri memberikan kontribusi sampah sebanyak 100 ton per hari.

“Untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut, sesuai arahan Pak Pj Gubernur dan disupervisi oleh Dinas Lingkungan Hidup Jakarta, dengan rasa syukur dan optimisme, hari ini kita melaksanakan kegiatan ‘groundbreaking’ untuk pembangunan pengolahan sampah mandiri yang lebih modern dan efisien,” kata Agus.

Baca juga: DKI targetkan bangun TPS 3R di 44 kecamatan untuk kurangi sampah

Agus juga menyampaikan bahwa TPS 3R tersebut dibangun di atas lahan seluas lebih kurang 3.800 meter persegi milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi Jakarta.

Untuk proyek sendiri diperkirakan menelan investasi sekitar Rp70 miliar yang bersumber dari APBD Pemprov DKI Jakarta.
Diharapkan pembangunan TPS 3R itu dapat diselesaikan pada awal bulan Juli 2025, dengan kapasitas sampah yang bisa diolah sebanyak 100 sampai 120 ton per hari.

“Pengolahannya menggunakan sistem bahan bakar jumputan padat atau BPJP dan dalam operasional, kami memberdayakan masyarakat sekitar dalam penyerapan tenaga kerja,” jelas Agus.

Di TPS 3R Pasar Induk Kramat Jati itu nantinya juga akan terdapat beberapa fasilitas yang melengkapi pengolahan sampah mandiri tersebut, antara lain mushola, posyandu dan balai warga yang dapat dipergunakan oleh masyarakat sekitar.

Baca juga: Dinas LH DKI sosialisasikan pilah sampah sejak dari rumah

“Disamping pembangunan fasilitas tersebut, di lokasi tersebut juga akan dilaksanakan pembuatan sumur resapan sebanyak 25 titik, untuk mengatasi apabila terjadi genangan air dan Alhamdulillah ini sudah kita realisasikan enam titik pada saat acara groundbreaking ini,” kata Agus.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta pernah menyatakan sudah ada tujuh TPS 3R yang dibangun pada 2023 dan pada 2024 akan dibangun empat lagi.