Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebut kemitraan ASEAN-Korea Selatan sangat dinamis dan strategis dalam 10 tahun terakhir.

Saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Ke-25 ASEAN dan Republik Korea di National Convention Centre (NCC), Vientiane, Laos, Kamis, Wapres menyampaikan harapan kemitraan itu bisa mempercepat transisi energi dan stabilitas kawasan.

"Kemitraan ASEAN-Republik Korea menjadi salah satu yang paling dinamis dan strategis dalam sepuluh tahun terakhir. Hingga 2050, ASEAN akan membutuhkan investasi sebesar 726 juta hingga 1 miliar dolar AS bagi proyek-proyek energi terbarukan," kata Wapres.

Dia berharap bersama ASEAN, Republik Korea dapat membangun kemitraan inovatif pendanaan inklusif dan penyediaan teknologi efektif guna mencapai target penggunaan energi bersih dan terbarukan.

Pada kesempatan itu Wapres juga menyampaikan bahwa ketegangan di kawasan Indo-Pasifik harus dikelola melalui dialog dan komunikasi terbuka.

"Saya menyambut baik KTT Trilateral bulan Mei lalu, sebagai langkah penting menuju stabilitas dan perdamaian di kawasan," ujarnya.

Wapres lalu mengajak seluruh negara di kawasan untuk memperkuat komitmen bersama dalam membentuk arsitektur regional yang terbuka, inklusif dan berkelanjutan.

Menutup sambutannya, Wapres menegaskan kembali ihwal dukungan ASEAN serta Republik Korea bagi Palestina.

Baca juga: Wapres sambut baik pertemuan trilateral China-Jepang-Korea Selatan

Baca juga: Wapres apresiasi kesamaan posisi China dukung gencatan senjata di Gaza

Baca juga: Wapres usulkan reaktivasi komunikasi langsung bahas Laut China Selatan


"Kita harus terus mendorong gencatan senjata permanen, distribusi bantuan kemanusiaan, dan keanggotaan penuh Palestina di PBB," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, President Republic of Korea Yoon Seok-Yeol menyampaikan bahwa kemitraan ASEAN-Korea yang terjalin 35 tahun telah menjadi tonggak pembangunan bagi negara-negara mitra. Menurutnya, hal ini memberikan dampak positif terhadap sejumlah sektor.

"ASEAN- Korea sudah menjadi saksi kerja sama politik ekonomi, sosial, budaya alami kemajuan pesat. Sejak hubungan 1989 dibangun, perdagangan meningkat 3 kali lipat dan investasi naik pesat," ungkapnya.

Ia pun menegaskan bahwa kemitraan strategis ini akan terus berlanjut ke depannya demi kepentingan kedua belah pihak.

"Korea akan terus menjadi mitra ASEAN dan selalu berpegang tangan dalam menempuh hari esok lebih baik," tuturnya.

Turut mendampingi Wapres kesempatan itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi, serta Asisten Deputi Hubungan Luar Negeri Lukman Hakim Siregar.