Turki kirim dua kapal ke Lebanon untuk evakuasi 2.000 warganya
10 Oktober 2024 12:29 WIB
Sedikitnya 13 orang tewas pada Sabtu (5/10/2024) pagi dalam serangkaian pengeboman Israel ke pinggiran selatan Beirut dan Lembah Bekaa di Lebanon timur, serta kota-kota di Lebanon selatan. Menurut kantor berita resmi Lebanon, tentara Israel melancarkan 12 serangan udara ke pinggiran selatan Beirut, dan menargetkan beberapa daerah penting. ANTARA/Anadolu/py.
Beirut (ANTARA) - Turki pada Rabu mengirim dua kapal ke Lebanon untuk mengevakuasi 2.000 warga negara Turki di tengah ketegangan yang kian meningkat di kawasan itu, kata duta besar negara tersebut untuk Beirut.
Saat berbicara dengan Anadolu, Ali Baris Ulusoy mengatakan bahwa warga negara Turki telah meminta evakuasi akibat situasi keamanan yang memburuk akibat serangan Israel yang kian intens di Lebanon dalam beberapa pekan terakhir.
"Hari ini, dua kapal milik Angkatan Laut Turki tiba di Pelabuhan Beirut. Kapal-kapal ini, yang mampu membawa 2.000 orang, akan menjemput warga kami dan membawa mereka ke Pelabuhan Mersin," kata Ulusoy menambahkan.
Sejumlah pengaturan juga telah dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan warga negara Turki yang dievakuasi, katanya.
Ada sekitar 13 ribu - 14 ribu warga Turki di Lebanon, dengan 2.000 warga telah mengajukan permohonan evakuasi sejauh ini, kata dia.
Di X, Kedutaan Besar Turki di Beirut juga mengatakan "persiapan sedang berlangsung" untuk mengatur penerbangan guna mengevakuasi warga negara Turki yang ingin meninggalkan Lebanon melalui jalur udara daripada laut.
Kapal-kapal yang tiba dari Turki itu juga membawa 300 ton bantuan kemanusiaan, kata Ulusoy.
Kedua kapal telah mencapai Lebanon, menurut pengumuman Kementerian Pertahanan Nasional kemudian. Dua kapal ditugaskan untuk evakuasi dan pengiriman bantuan kemanusiaan, sementara empat kapal ditugaskan untuk mengawal dan melindungi.
Situasi yang "mengkhawatirkan"
"Sebanyak 300 ton bantuan kemanusiaan di kapal kami yang tiba di Beirut akan dikirimkan kepada masyarakat Lebanon. Dalam misi evakuasi tersebut, khususnya bagi warga negara kami, tetapi juga warga negara lain yang meminta bantuan negara kami, mereka akan dievakuasi dengan aman dari Lebanon," kata Ulusoy.
Pada 25 September, Turki mengirimkan sekitar 30 ton bantuan ke Lebanon, termasuk obat-obatan dan makanan, katanya, seraya menekankan bahwa badan bantuan negara Turki, Badan Kerja Sama dan Koordinasi (TIKA), juga bekerja "sangat aktif" di negara tersebut.
Banyak negara mengirimkan bantuan ke Lebanon selama masa yang menantang tersebut, katanya, seraya menambahkan bahwa Turki adalah sah satu negara yang mengirimkan bantuan paling banyak sejauh ini.
Seraya menyebut situasi di Lebanon "sangat mengkhawatirkan," dia berkata: "Memburuknya situasi keamanan telah dirasakan di seluruh wilayah Lebanon, khususnya sejak pertengahan September."
Total satu juta orang telah mengungsi akibat serangan Israel ke Lebanon, kata Ulusoy, seraya menambahkan: "Ini adalah masalah serius bagi negara seluas Lebanon."
"Pemerintah Turki berupaya mengatasi krisis kemanusiaan ini," katanya.
Sumber: Anadolu-OANA
Baca juga: Rusia kecam serangan Israel ke Lebanon, Suriah
Baca juga: AS tak akan biarkan Lebanon menjadi Gaza kedua
Baca juga: Lebanon sebut upaya diplomatik hentikan Israel terus dilakukan
Saat berbicara dengan Anadolu, Ali Baris Ulusoy mengatakan bahwa warga negara Turki telah meminta evakuasi akibat situasi keamanan yang memburuk akibat serangan Israel yang kian intens di Lebanon dalam beberapa pekan terakhir.
"Hari ini, dua kapal milik Angkatan Laut Turki tiba di Pelabuhan Beirut. Kapal-kapal ini, yang mampu membawa 2.000 orang, akan menjemput warga kami dan membawa mereka ke Pelabuhan Mersin," kata Ulusoy menambahkan.
Sejumlah pengaturan juga telah dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan warga negara Turki yang dievakuasi, katanya.
Ada sekitar 13 ribu - 14 ribu warga Turki di Lebanon, dengan 2.000 warga telah mengajukan permohonan evakuasi sejauh ini, kata dia.
Di X, Kedutaan Besar Turki di Beirut juga mengatakan "persiapan sedang berlangsung" untuk mengatur penerbangan guna mengevakuasi warga negara Turki yang ingin meninggalkan Lebanon melalui jalur udara daripada laut.
Kapal-kapal yang tiba dari Turki itu juga membawa 300 ton bantuan kemanusiaan, kata Ulusoy.
Kedua kapal telah mencapai Lebanon, menurut pengumuman Kementerian Pertahanan Nasional kemudian. Dua kapal ditugaskan untuk evakuasi dan pengiriman bantuan kemanusiaan, sementara empat kapal ditugaskan untuk mengawal dan melindungi.
Situasi yang "mengkhawatirkan"
"Sebanyak 300 ton bantuan kemanusiaan di kapal kami yang tiba di Beirut akan dikirimkan kepada masyarakat Lebanon. Dalam misi evakuasi tersebut, khususnya bagi warga negara kami, tetapi juga warga negara lain yang meminta bantuan negara kami, mereka akan dievakuasi dengan aman dari Lebanon," kata Ulusoy.
Pada 25 September, Turki mengirimkan sekitar 30 ton bantuan ke Lebanon, termasuk obat-obatan dan makanan, katanya, seraya menekankan bahwa badan bantuan negara Turki, Badan Kerja Sama dan Koordinasi (TIKA), juga bekerja "sangat aktif" di negara tersebut.
Banyak negara mengirimkan bantuan ke Lebanon selama masa yang menantang tersebut, katanya, seraya menambahkan bahwa Turki adalah sah satu negara yang mengirimkan bantuan paling banyak sejauh ini.
Seraya menyebut situasi di Lebanon "sangat mengkhawatirkan," dia berkata: "Memburuknya situasi keamanan telah dirasakan di seluruh wilayah Lebanon, khususnya sejak pertengahan September."
Total satu juta orang telah mengungsi akibat serangan Israel ke Lebanon, kata Ulusoy, seraya menambahkan: "Ini adalah masalah serius bagi negara seluas Lebanon."
"Pemerintah Turki berupaya mengatasi krisis kemanusiaan ini," katanya.
Sumber: Anadolu-OANA
Baca juga: Rusia kecam serangan Israel ke Lebanon, Suriah
Baca juga: AS tak akan biarkan Lebanon menjadi Gaza kedua
Baca juga: Lebanon sebut upaya diplomatik hentikan Israel terus dilakukan
Penerjemah: Katriana
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024
Tags: