Solo, Jawa Tengah (ANTARA) - Atlet Aceh Muhammad Isa menyebut dua medali emas yang didapatkannya di cabang olahraga para-atletik Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024, Solo, dapat mengubah hidupnya.

"Karena bonusnya bisa untuk membeli atau membangun rumah, mengumrohkan orang tua," ujar Isa di Stadion Sriwedari, Solo, Rabu.

Pria berusia 25 tahun itu mengatakan, sesuai janji Pemerintah Provinsi Aceh, dirinya berpotensi mendapatkan Rp300 juta untuk setiap keping emas Peparnas 2024 yang dikantongi.

Pada awal Oktober 2024, Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA memang mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan bonus Rp300 juta untuk medali emas Peparnas 2024. Total tersebut sama dengan apresiasi untuk atlet terbaik di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.

Muhammad Isa tentu saja dengan situasi tersebut. Apalagi, dia mengaku tidak menyangka mampu merebut dua medali emas dari dua nomor lari yang diikutinya di Peparnas 2024 yakni lari 100 meter T13 putra, Selasa (8/10) dan 200 meter T13 putra pada Rabu.


Baca juga: Sempat jadi korban perundungan, Agnes M Yowei kini buktikan diri
Adapun Peparnas 2024 merupakan debut Isa di ajang pesta olahraga untuk atlet disabilitas tersebut.

Pencapaian Isa mengharumkan nama Aceh di Peparnas 2024 karena tanpa medali emasnya provinsi paling barat Indonesia tersebut belum meraup emas pun di kompetisi itu sampai Rabu.

"Dua emas itu melampaui target karena saya sebenarnya diharapkan mendapatkan medali emas hanya di 200 meter T13," kata Isa. Adapun T13 merupakan klasifikasi untuk atlet dengan penglihatan terbatas.

Med​​​ali emas Isa di Peparnas 2024 kemungkinan bisa bertambah lantaran dia masih menjalani persaingan untuk menjadi yang terdepan saat mengikuti kualifikasi lari 400 meter T13 putra, Kamis (10/9).

Isa sendiri mengaku hanya mempersiapkan diri secara intensif di pemusatan latihan daerah selama sekitar satu minggu.

Akan tetapi, sebelum itu, dirinya sudah menjalani latihan pribadi lantaran sudah sejak lama dia digadang-gadang akan memperkuat kontingen Aceh di Peparnas 2024 berkat performa apiknya di beberapa kejuaraan daerah di provinsi tersebut.

"Sudah lama disampaikan pelatih dan pengurus (NPCI Aceh-red) kepada saya untuk bersiap karena harus fokus ke Peparnas," tutur Isa, yang baru lima tahun lalu kehilangan nyaris semua kualitas penglihatannya.

Berikutnya, setelah dari Peparnas 2024, Isa mau melangkahkan kakinya lebih jauh lagi.

"Kalau bisa saya mau tampil di ASEAN Para Games. Kapan lagi dapat membawa nama Indonesia di kancah internasional," kata dia.

Baca juga: Kehadiran ibu bakar semangat Kirana Larassati raih emas Peparnas 2024