Jakarta (ANTARA) - Kota Jakarta merupakan kota besar dan pusat ekonomi bisnis negara Indonesia. Dengan predikat tersebut, maka tidak heran jika kota metropolitan ini juga menyandang status sebagai kota dengan biaya hidup paling tinggi di Indonesia.

Besaran biaya hidup biasanya ditentukan juga oleh status seseorang itu sendiri, dari pekerjaan hingga status kekeluargaan, apakah orang tersebut masih lajang atau sudah memiliki keluarga.

Lalu, kira-kira berapakah biaya yang harus dikeluarkan untuk tinggal di Jakarta bagi lingkup keluarga kecil?

Pada data terbaru menyebutkan bahwa perkiraan rata-rata biaya hidup rumah tangga skala kecil di Jakarta mencapai Rp14.884.110,27 per bulan, bahkan jika jumlah anak dalam keluarga kecil itu ada dua, perkiraan biaya per bulan bisa mencapai Rp28.216.189 dan jumlahnya akan lebih mahal lagi tergantung jumlah anggota dalam keluarga.

Angka tersebut jauh melampaui Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024 Jakarta itu sendiri yang hanya berada di angka Rp5.067.381 per bulan.

Biaya hidup yang tinggi di Jakarta dipengaruhi oleh banyak faktor seperti inflasi, permintaan yang tinggi untuk hunian, biaya pendidikan, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari. seperti makanan dan listrik yang juga relatif mahal dibandingkan kota lain.

Artikel ini akan membahas rincian biaya hidup di Jakarta untuk keluarga skala kecil pada tahun 2024, termasuk biaya hunian, transportasi, makanan, pendidikan dan kebutuhan harian lainnya.

1. Biaya hunian

Salah satu komponen terbesar dalam pengeluaran rumah tangga adalah biaya hunian. Di Jakarta, harga sewa apartemen atau rumah cenderung bervariasi berdasarkan lokasi.

Di pusat kota atau kawasan elite seperti Sudirman, Kebayoran, Kuningan, atau Pondok Indah, harga sewa apartemen dua sampai tiga kamar bisa mencapai Rp10 juta hingga Rp45 juta per bulan.

Sementara itu, di kawasan Jakarta yang lebih pinggiran atau di Bekasi, Tangerang dan Depok, biaya sewa apartemen bisa lebih murah, berkisar antara Rp6 juta hingga Rp20 juta per bulan.

Jika keluarga memilih untuk membeli rumah, harga properti juga cukup mahal. Harga rumah di kawasan Jakarta Selatan atau Jakarta Pusat bisa mencapai Rp35 juta per meter persegi bahkan lebih, sementara di daerah pinggiran harga properti lebih terjangkau, namun tetap tinggi jika dibandingkan daerah lain di luar Jakarta.

2. Transportasi

Transportasi di Jakarta sangat bergantung pada moda yang digunakan. Keluarga yang memiliki mobil pribadi akan mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk bahan bakar, parkir, dan perawatan kendaraan.

Bahan bakar seperti Pertalite, Pertamax, dan Solar saat ini berada di kisaran Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per liter. Pengeluaran bulanan untuk satu mobil pribadi bisa mencapai Rp1.5 juta hingga Rp3 juta, tergantung pada jarak tempuh dan frekuensi penggunaan.

Sementara itu, keluarga yang menggunakan transportasi umum seperti MRT, TransJakarta, dan KRL, dapat menghemat lebih banyak. Tiket MRT satu kali perjalanan saat ini berkisar antara Rp3 ribu hingga Rp14 ribu tergantung jarak, sedangkan TransJakarta memiliki tarif tetap Rp3.500 Jika digunakan setiap hari, pengeluaran untuk transportasi umum bisa mencapai Rp500 ribu hingga Rp1 juta per bulan.

3. Biaya makanan

Harga bahan makanan di Jakarta juga relatif tinggi, terutama jika membeli bahan makanan di pasar modern atau supermarket. Untuk memenuhi kebutuhan pangan bulanan, seperti beras, sayur-sayuran, daging, dan kebutuhan pokok lainnya, sebuah keluarga kecil bisa menghabiskan antara Rp3 juta hingga Rp5 juta per bulan.

Keluarga yang lebih sering makan di luar, misalnya di restoran atau kafe, tentu akan mengeluarkan biaya lebih tinggi.

Sebagai alternatif, pasar tradisional menawarkan harga yang lebih terjangkau, namun kualitas dan ketersediaan barang terkadang bervariasi.

4. Biaya pendidikan dan kesehatan

Biaya pendidikan di Jakarta bisa menjadi salah satu pengeluaran terbesar bagi keluarga yang memiliki anak.

Sekolah swasta unggulan di Jakarta dapat memungut biaya hingga puluhan juta per tahun, bahkan untuk jenjang TK atau SD. Untuk sekolah negeri, biayanya relatif lebih murah, namun persaingan untuk mendapatkan tempat di sekolah favorit cukup ketat.

Di sisi lain, biaya kesehatan juga tidak bisa diabaikan. Biaya asuransi kesehatan atau BPJS biasanya menjadi pilihan utama, dengan iuran bulanan yang bervariasi mulai dari Rp42 ribu hingga Rp150 ribu per orang, tergantung kelas layanan.

Pengobatan di klinik atau rumah sakit swasta bisa mengeluarkan biaya yang lebih tinggi, terutama jika tidak menggunakan asuransi.

5. Biaya hiburan dan lain-lain

Untuk kebutuhan rekreasi dan hiburan, seperti hanya menonton di bioskop, berlibur, atau berbelanja di pusat hiburan atau perbelanjaan dalam kota saja, keluarga kecil di Jakarta mungkin menghabiskan sekitar Rp1 juta hingga Rp2 juta per bulan, dengan rincian harga tiket bioskop saja berada di sekitar Rp50 ribu hingga Rp90 ribu tergantung dimana dan tipe bioskop yang Anda pilih.

Biaya lainnya juga mungkin dapat lebih murah atau bahkan lebih mahal tergantung gaya hidup dan frekuensi kegiatan rekreasinya.

Bagi keluarga baru atau keluarga kecil yang berencana menetap di Jakarta, perencanaan keuangan yang matang sangat diperlukan untuk dapat menyesuaikan dengan tingginya biaya hidup di kota metropolitan ini.


Baca juga: Estimasi rincian biaya hidup mahasiswa di Jakarta

Baca juga: Biaya hidup dan trauma menyebabkan gangguan mental di Jakarta

Baca juga: Biaya hidup di Bandung lebih murah dari Jakarta? Ini penjelasannya