Jakarta (ANTARA) - Setelah mengalami dua kekalahan beruntun dari Pelita Jaya Jakarta di final dua ajang berbeda, pelatih kepala Satria Muda Pertamina Jakarta Youbel Sondakh memilih untuk tidak berspekulasi mengenai masa depannya di tim.

Kekalahan ini menjadi pukulan berat bagi Satria Muda (SM) yang tengah dalam proses evaluasi menyeluruh, di mana Youbel pun tidak memberikan jawaban pasti dan menyerahkan semuanya kepada manajemen.

"Saya masih menunggu keputusan dari atas (manajemen)," katanya dikutip dari laman IBL, menegaskan bahwa evaluasi akan dilakukan tidak hanya terhadap pemain, tetapi juga jajaran pelatih.

Youbel kembali menjadi pelatih Satria Muda setelah manajemen memutuskan memberhentikan Manuel Pena Garces. Kehadiran kembali Coach Youbel berhasil membangkitkan performa tim, membawa mereka ke final liga tahun ini.

Namun, meski sempat unggul di pertandingan pertama, Satria Muda kalah 1-2 oleh Pelita Jaya dalam seri best-of-three Final IBL 2024. Situasi yang sama terjadi kembali di turnamen pramusim IBL All Indonesian 2024.

Baca juga: Pemain lokal Pelita Jaya juga bisa juara

"Pengalaman ini yang saya takutkan. Pengalaman buruk ini menyebabkan mental tidak baik. Kalau pengalaman seperti itu terlalu banyak, bisa berdampak buruk bagi kami," ujar Youbel.

Kekalahan ini mengingatkan para penggemar IBL pada situasi serupa yang pernah dialami Satria Muda, di mana mereka gagal meraih gelar meski memenangkan laga pertama.

Youbel Sondakh terakhir kali membawa Satria Muda meraih gelar juara IBL pada 2018. Sejak saat itu, Satria Muda belum berhasil menjadi juara di bawah asuhannya, dengan kekalahan pada 2019 dan 2023.

Meski Satria Muda berhasil meraih gelar juara pada 2021 dan 2022, keberhasilan tersebut diraih di bawah kepemimpinan Kepala Pelatih Milos Pejic yang belakangan melatih timnas Indonesia.

Baca juga: IBL-Perbasi gelar seleksi wasit untuk tingkatkan kualitas liga
Baca juga: Pelita Jaya juara turnamen pramusim IBL All Indonesian 2024