Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta Asian Infrastructure and Investment Bank (AIIB) untuk memperluas dukungan operasional untuk proyek infrastruktur di Indonesia.

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri pertemuan bilateral dengan Presiden AIIB Jin Liqun di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2024 di Vientiane, Laos, Rabu.

Terdapat beberapa prioritas proyek yang bisa didukung pembiayaannya, antara lain perpanjangan Kereta Cepat (high speed train) dari Bandung, Yogyakarta hingga ke Surabaya, proyek giant sea wall di sepanjang Pantai Utara Jawa, konektivitas di bagian selatan Pulau Jawa, serta beberapa proyek transisi energi.

Airlangga menyampaikan secara khusus untuk memberikan perhatian pada pembangunan infrastruktur di wilayah selatan Jawa.

“Konektivitas di selatan Pulau Jawa menawarkan peluang ekonomi baru yang perlu mendapat perhatian,” ujarnya.

Sementara itu, pihak AIIB berkomitmen mengembangkan konektivitas dalam arti luas, termasuk di bidang digital dan kelistrikan. Saat ini, terdapat sejumlah proyek multi-tahun (multi-years pipeline projects) di Indonesia yang perlu mendapat dukungan dari kementerian/lembaga (K/L) terkait.

Mengingat Indonesia rawan bencana, AIIB juga menawarkan proyek infrastruktur untuk memitigasi bencana alam seperti proyek pengendalian banjir. Airlangga menyambut baik keberadaan AIIB yang sudah berperan penting dalam pembiayaan proyek-proyek infrastruktur di kawasan.

Adapun saat ini ada 14 proyek di Indonesia yang dibiayai oleh AIIB dan tujuh proyek lainnya yang masih menunggu persetujuan pembiayaan, termasuk di dalamnya proyek jalan tol, jembatan, perumahan, listrik tenaga angin hingga pengolahan sampah, yang tersebar di berbagai wilayah seluruh Indonesia.

Lebih lanjut, Airlangga juga menyampaikan komitmen ASEAN untuk memperkuat konektivitas di bidang kelistrikan melalui ASEAN Power Grid, dan juga proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kalimantan Utara yang merupakan bagian dari inisiatif tersebut.

Ke depan, konektivitas listrik dari Sumatera akan terhubung ke Singapura, Semenanjung Malaysia, hingga ke daratan benua Asia. Sementara di bagian lain, proyek kelistrikan itu akan menghubungkan Jawa-Kalimantan hingga ke Malaysia dan Brunei.

Sebagai penutup, Airlangga juga mendorong AIIB untuk membuka kantor di Indonesia.

“Selain merupakan ekonomi terbesar di ASEAN, Indonesia juga memiliki proyek infrastruktur terbesar dibandingkan semua negara ASEAN, serta memiliki banyak proyek kerja sama dengan AIIB. Jadi sudah sepantasnya AIIB membuka kantor perwakilan di Indonesia,” ujarnya.

Baca juga: Menkeu diskusikan penguatan posisi RI dalam kerja sama dengan AIIB
Baca juga: RI sampaikan 4 rekomendasi untuk AIIB
Baca juga: Wamenkeu Suahasil sampaikan 3 prioritas pemerintah baru ke AIIB