Jakarta (ANTARA) - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun mengingatkan pentingnya relasi antara anak dan orang tua sebagai solusi untuk mengatasi masalah tawuran remaja di kota metropolitan ini.

Menurut dia, kurangnya waktu berkomunikasi anak dengan orang tua menyebabkan kesempatan transfer nilai dari orang tua ke anak juga berkurang sehingga anak mendapatkan penanaman nilai lain di luar keluarga termasuk tawuran.

"Karena waktu berkumpul bersama orang tua menjadi kurang. Sehingga adab yang ingin orang tuanya impikan kepada mereka tidak mereka dapatkan," kata Dharma usai bertemu warga di Jalan Sengon, RT/RW 02/022 Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Rabu.

Akibat kurangnya komunikasi maka anak-anak​​​​​mencari ketenangan batin dan sesuatu yang mengisi dirinya.

Di luar lingkungan keluarga, anak dapat saja mendapatkan nilai yang tidak sesuai dengan harapan keluarga atau orang tua.

"Dia ketemu dengan orang di luar dan akhirnya mereka mendapatkan suatu formulasi yang mereka tidak sadari membawa mereka menjadi melenceng daripada harapan orang tuanya," katanya.

Baca juga: Pemkot Jaktim dan DPRD DKI bersinergi atasi stunting dan tawuran
Baca juga: Dharma: Perbanyak CCTV bukan solusi cegah aksi tawuran di Jakarta


Menurut Dharma, bakti anak terhadap orang tua dapat memperkuat jalur penanaman nilai-nilai tertentu kepada anak, termasuk untuk menghindari tawuran.

"(Penting) Bakti anak kepada orang tua. Orang tua selalu mengharapkan anaknya yang terbaik. Terbaik salah satu artinya ya tidak sampai melakukan tawuran," tutur Dharma.

Selain itu, Dharma juga menekankan pentingnya penanaman adab bagi pelajar sekolah.

"Itulah pentingnya sekolah yang didahului dengan penanaman adab, didahului dengan akhlak supaya sebelum anak-anak lulus, sudah lulus adabnya," katanya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah menetapkan nomor urut calon gubernur dan wakil gubernur (Cagub-Cawagub) di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Yaitu pasangan Ridwan Kamil-Suswono nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana nomor urut 2 dan Pramono Anung-Rano Karno nomor urut 3.