Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama mengemas berbagai macam capaian dan perkembangan institusi tersebut lewat tiga kunci yakni Faster, Better, dan Stronger dalam gelaran Religion Festival yang digelar di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu malam.

"Apa sih yang dikerjakan oleh Gusmen (Menag Yaqut Cholil Qoumas) selama ini itu terangkum ke dalam tiga klaster itu Faster, Better, dan Stronger," ujar Ketua Panitia Religion Festival Ahmad Zainul Hamdi.

Ahmad mengatakan tiga kata kunci tersebut merupakan rangkuman dari tujuh program prioritas yang dicanangkan oleh Yaqut Cholil Qoumas selama menjabat sebagai Menteri Agama.

Faster, kata dia, menunjukkan keberhasilan reformasi digital, di mana hampir seluruh layanan Kemenag sudah terdigitalisasi. Transformasi ini mempercepat proses layanan di Kemenag.

"Titik masuk dari reformasi digital adalah Pusaka Superapps. Seluruh layanan diinsersi dalam Pusaka Superapps," kata Ahmad.

Baca juga: Kemenag luncurkan tema hingga logo Hari Santri di Religion Festival

Aplikasi ini dikembangkan Kemenag untuk mengintegrasikan sistem informasi dan layanan yang ada di Kementerian Agama. Sehingga, publik cukup mengakses aplikasi Pusaka untuk mengakses seluruh layanan Kemenag.

Pusaka Superapps dirilis pada 25 November 2022, bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional.

Kata kunci kedua yakni Better, kata Ahmad, terkait pendidikan agama dan keagamaan. Saat ini hampir lembaga pendidikan yang dikelola Kemenag masuk dalam kategori unggulan.

Bahkan, Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) adalah SMA terbaik di Indonesia saat ini.

"MAN IC banyak dikejar lulusan SMP," katanya.

Baca juga: Kemenag publikasikan beragam capaian lewat Religion Festival

Di tingkat perguruan tinggi keagamaan, Kemenag mengembangkan UIII (Universitas Islam Internasional Indonesia) yang merupakan proyek strategis nasional dengan menjadikan kampus sebagai bagian diplomasi internasional tentang Islam Indonesia yang rahmatan lil alamin.

"Kemenag juga mengembangkan Cyber Islamic University (CIU). Perguruan tinggi ini tidak hanya melayani mahasiswa di wilayah 3T, tetapi juga warga negara Indonesia di luar negeri," katanya.

Ketiga adalah Stronger. Secara kelembagaan, Kemenag kini semakin kuat lewat reformasi birokrasi. Ia mencontohkan kantor urusan agama (KUA) yang sebelumnya dianggap "kolot", kini telah berubah menjadi hub semua urusan agama.

KUA tidak hanya menjadi tempat pernikahan saja, tetapi juga seluruh aspek sosial, ekonomi, kebudayaan, hingga pendidikan menjadi garapan KUA untuk menyasar masyarakat lebih luas.

"Dulu orang mencibir KUA. Begitu KUA dicanangkan sebagai wajah Kemenag, tidak hanya urus Islam, kemudian direvitalisasi, KUA sekarang menjadi favorit Gen Z untuk menikah di KUA," ujarnya