Jakarta (ANTARA) - Direktur SMP Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Imran mengatakan bahwa pemenuhan status kesehatan peserta didik menjadi kunci dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas.

"Satu prasyarat untuk sampai ke sana adalah bagaimana kita bersama-sama memenuhi status kesehatan peserta didik yang paripurna baik secara fisik, psikologis maupun sosial," kata Imran dalam sebuah diskusi yang digelar secara daring di Jakarta pada Rabu.

Imran menjelaskan, untuk mendukung upaya peningkatan status kesehatan peserta didik ini Kemendikbudristek telah meluncurkan Kampanye Sekolah Sehat (KSS) sejak tahun 2022, kemudian bertransformasi menjadi Gerakan Sekolah Sehat (GSS), yang terdiri dari lima sehat yakni sehat bergizi, sehat fisik, sehat imunisasi, sehat jiwa, dan sehat lingkungan.

Baca juga: Sekolah Sehat tingkatkan status kesehatan peserta didik

"Kemendikbudristek telah meluncurkan Kampanye Sekolah Sehat sejak tahun 2022 dengan tiga sehat yaitu sehat fisik, sehat bergizi, dan sehat imunisasi. Tahun ini GSS ditambah lagi dua S yaitu sehat jiwa dan sehat lingkungan," ujarnya.

Sebagai sebuah kebijakan yang relatif baru, kata Imran, implementasi GSS perlu makin dikolaborasikan serta dipertahankan keberlanjutannya. Oleh karena itu, pihaknya mendorong kampanye Gerakan Sekolah Sehat lebih digencarkan kepada seluruh ekosistem pendidikan.

"Kami berharap GSS dapat diimplementasikan oleh satuan pendidikan dari berbagai jenjang mulai dari pendidikan usia dini, pendidikan dasar, hingga pendidikan menengah," ujar dia.

Baca juga: Kemendikbudristek paparkan rekomendasi implementasi lima sehat GSS

Kemendikbudristek menargetkan sampai akhir tahun 2024 sebanyak 80 persen satuan pendidikan mengetahui tentang GSS, dan 90 persen satuan pendidikan mengimplementasikan GSS.

Adapun Gerakan Sekolah Sehat diselenggarakan atas kerja sama sejumlah mitra dari dunia industri, dunia usaha, organisasi nonpemerintah, lembaga swadaya masyarakat, serta kementerian/lembaga.

Sejak tahun 2022 Kemendikbudristek telah menjalin kerja sama dengan 40 mitra. Adapun bentuk dukungan dari para mitra ini mencakup sejumlah program, termasuk edukasi kesehatan kepada warga satuan pendidikan, penyusunan materi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE), dan fasilitas untuk menunjang kebiasaan mengkonsumsi makanan/minuman yang mengandung gizi seimbang.

Baca juga: Kemendikbudristek: Keberadaan UKS dan GSS saling melengkapi

Selain itu, terdapat pula dukungan terhadap sarana dan prasarana untuk mendorong munculnya berbagai aktivitas fisik peserta didik, serta dukungan terhadap cakupan imunisasi peserta didik.