Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyebut pihaknya segera mengirim bantuan bencana bagi korban terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Aceh Tengah dan Aceh Utara, Provinsi Aceh, guna membantu korban selama dalam kondisi darurat.

Selain berkoordinasi melalui pemerintah kabupaten, Suharyanto juga berencana akan hadir langsung meninjau dua daerah yang dilanda banjir dan tanah longsor tersebut.

"Saya dengar juga sudah ada status, sehingga kita padan Jumat juga berencana ke dua titik itu, secara nyata memberikan bantuan kepada masyarakat dan pemerintah yang terkena dampak bencana,” katanya di Banda Aceh, Rabu.

Dua daerah yang dilanda bencana banjir dan tanah longsor di Aceh yaitu Aceh Utara dan Aceh Tengah. BNPB juga terus menghimpun data dari daerah terkait jumlah korban terdampak bencana yang dipicu curah hujan tinggi itu.

“Mudah-mudahan dengan bantuan dari kita pemerintah pusat pada saat tanggap darurat dan setelah itu rehabilitasi rekonstruksinya, ini bisa segera pulih,” ujarnya.

Seperti diberikan sebelumnya, peristiwa banjir dan longsor di Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah menelan empat korban jiwa yang merupakan satu keluarga.

Baca juga: BNPB sebut jumlah korban longsor di Aceh Tengah masih pendataan

Peristiwa banjir dan tanah longsor ini terjadi pada Selasa (8/10) sekitar pukul 22:20 WIB di wilayah perbukitan Gampong Arul Gading dan Ramung Ara, Kecamatan Celala. Peristiwa ini menelan empat korban jiwa yang merupakan satu keluarga.

Mereka yakni pasangan suami istri Caisar Sofian (28) dan Putri Amanda (26) serta dua anaknya Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).

Selain empat korban jiwa, BNPB menyatakan jumlah pasti korban terdampak banjir disertai tanah longsor di Aceh Tengah masih dalam pendataan.

Hujan intensitas deras dan berdurasi panjang yang mengguyur Aceh Tengah, sejak Selasa (8/10) malam memperparah dampak bencana banjir disertai tanah longsor itu.

Tim petugas gabungan yang berada di lokasi melaporkan sejumlah warga Gampong Arul Gading terpaksa mengungsi sementara ke meunasah atau Mushala karena rumah tertimbun material tanah longsor dan akses jalan penghubung terputus.

Proses evakuasi masih dilakukan petugas gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Basarnas, TNI, Polri, kecamatan, pemerintah desa dan warga setempat.

Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah mengerahkan setidaknya satu unit alat berat berupa ekskavator untuk mempercepat proses normalisasi lingkungan pascabencana.

Baca juga: BPBA: Satu keluarga meninggal tertimbun tanah longsor di Aceh Tengah
Baca juga: BNPB: Alat berat dikerahkan perbaiki tanggul sungai jebol di Aceh