Dokter ingatkan cuci tangan harus dengan sabun dan air mengalir
9 Oktober 2024 19:17 WIB
Wali Kota Bogor, Jawa Barat Bima Arya Sugiarto saat mengajarkan cuci tangan pakai sabun kepada siswa sekolah dasar (SD) yang hadir pada peringatan hari Cuci Tangan Sedunia Pakai Sabun di Posyandu Bougenville, Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Senin (16/10/2023). ANTARA/HO-Pemkot Bogor
Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. dr. Mei Neni Sitaresmi Ph.D Sp.A(K) mengingatkan untuk menerapkan kebiasaan cuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir guna mencegah infeksi kuman.
"Kenapa cuci tangan itu harus pakai sabun? Karena tangan kita itu merupakan tempat yang mudah untuk menularkan penyakit, walaupun tidak kelihatan tapi di situ banyak kumannya," kata Mei dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta pada Rabu.
Ia menjelaskan dengan mencuci tangan menggunakan sabun, maka dinding yang melapisi kuman akan terurai sehingga organisme tersebut dapat dimusnahkan sampai tuntas.
"Kalau cuma air saja maka kuman atau bakteri itu tidak akan mati, masih menempel," imbuhnya.
Ia juga menekankan pentingnya mencuci tangan dengan air yang mengalir agar mencegah penularan serangan kuman dari satu orang ke orang lain.
Baca juga: Dokter: Malas cuci tangan dan berbagi makanan bisa tularkan hepatitis
Baca juga: Pakar minta masyarakat jangan anggap enteng virus meski COVID-19 reda
Dokter sekaligus Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menyoroti pada zaman dahulu anak-anak sering mencuci tangan bersama-sama di satu baskom. Menurutnya, praktik seperti itu justru berisiko menyebarkan kuman.
"Kalau bisa menggunakan keran tapi kalau belum ada keran boleh pakai tempat penampung air lalu dialirkan pakai gayung. Intinya air tidak boleh dipakai bersama-sama karena akan menularkan dari satu orang ke orang lain," paparnya.
Diketahui, sejak tahun 2000, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) selalu memberikan edukasi pentingnya mencuci tangan. Kemudian, semenjak pandemi COVID-19 melanda Indonesia, kebiasaan mencuci tangan menjadi perubahan besar pada masyarakat untuk menghentikan penyebaran virus itu.
Oleh karena itu, Kemenkes selalu menghimbau kebiasaan mencuci tangan dengan sabun merupakan kegiatan positif yang bersifat global guna membantu keselamatan umat manusia dari ancaman berbagai penyakit.
Baca juga: Cuci tangan dengan sabun bantu lindungi keselamatan seluruh manusia
Baca juga: Cuci tangan pakai sabun efektif cegah penyakit menular
Baca juga: 98,91 persen warga Tangerang biasa cuci tangan pakai sabun
"Kenapa cuci tangan itu harus pakai sabun? Karena tangan kita itu merupakan tempat yang mudah untuk menularkan penyakit, walaupun tidak kelihatan tapi di situ banyak kumannya," kata Mei dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta pada Rabu.
Ia menjelaskan dengan mencuci tangan menggunakan sabun, maka dinding yang melapisi kuman akan terurai sehingga organisme tersebut dapat dimusnahkan sampai tuntas.
"Kalau cuma air saja maka kuman atau bakteri itu tidak akan mati, masih menempel," imbuhnya.
Ia juga menekankan pentingnya mencuci tangan dengan air yang mengalir agar mencegah penularan serangan kuman dari satu orang ke orang lain.
Baca juga: Dokter: Malas cuci tangan dan berbagi makanan bisa tularkan hepatitis
Baca juga: Pakar minta masyarakat jangan anggap enteng virus meski COVID-19 reda
Dokter sekaligus Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menyoroti pada zaman dahulu anak-anak sering mencuci tangan bersama-sama di satu baskom. Menurutnya, praktik seperti itu justru berisiko menyebarkan kuman.
"Kalau bisa menggunakan keran tapi kalau belum ada keran boleh pakai tempat penampung air lalu dialirkan pakai gayung. Intinya air tidak boleh dipakai bersama-sama karena akan menularkan dari satu orang ke orang lain," paparnya.
Diketahui, sejak tahun 2000, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) selalu memberikan edukasi pentingnya mencuci tangan. Kemudian, semenjak pandemi COVID-19 melanda Indonesia, kebiasaan mencuci tangan menjadi perubahan besar pada masyarakat untuk menghentikan penyebaran virus itu.
Oleh karena itu, Kemenkes selalu menghimbau kebiasaan mencuci tangan dengan sabun merupakan kegiatan positif yang bersifat global guna membantu keselamatan umat manusia dari ancaman berbagai penyakit.
Baca juga: Cuci tangan dengan sabun bantu lindungi keselamatan seluruh manusia
Baca juga: Cuci tangan pakai sabun efektif cegah penyakit menular
Baca juga: 98,91 persen warga Tangerang biasa cuci tangan pakai sabun
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024
Tags: