Jakarta (ANTARA) - Lembaga SETARA Institute akan menyampaikan hasil riset terkait institusi Polri kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto dan diharapkan dapat menjadi dasar penyusunan kebijakan penguatan transformasi Polri.

"Memang ada banyak data tapi konsentrasi kami ingin memanfaatkan momentum penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) dan momentum pergantian kepemimpinan nasional," kata Direktur Eksekutif SETARA Institute Ismail Hasani di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, SETARA Institute telah meriset dan mengkaji instansi Polri dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, di mana lembaga tersebut menemukan terdapat 130 permasalahan di tubuh Polri.

Ia menjelaskan dari data tersebut memang perlahan telah diselesaikan oleh Polri dan bahkan tingkat kepercayaan publik dari beberapa hasil survei menunjukkan adanya peningkatan.

Namun, lanjut Ismail masih ada beberapa yang masih belum terurai, untuk itu SETARA Institute mencoba merangkum dan mendokumentasikan apa yang menjadi keresahan masyarakat terhadap institusi Polri.

Untuk itu, lembaga tersebut akan memanfaatkan momentum pergantian pemimpin nasional dengan memberikan masukan terkait permasalahan di tubuh Polri yang perlu segera diatasi.

"Baru di bawah kepemimpinan Pak Prabowo kami akan sampaikan hasil riset sebagai aspirasi publik, baik dari pakar maupun masyarakat bisa menjadi dasar penyusunan kebijakan penguatan transformasi Polri," tuturnya.

Ismail berharap dengan riset yang dilakukan oleh lembaganya tersebut dapat menjadi masukan agar institusi Polri dapat menjadi institusi yang demokratis dan humanis, Polri yang berintegritas dan antikorupsi, Polri yang modern dan yang terakhir Polri yang presisi transformatif.

"Ini yang kami sebut dengan empat pilar Polri. Ini obsesi dari riset yang sebenarnya," katanya.
Baca juga: SETARA Institute-INFID berikan tujuh rekomendasi soal HAM
Baca juga: SETARA Institute-INFID: Angka kebebasan berpendapat turun di 2023
Baca juga: Aksi pembubaran ibadah mahasiswa Unpam langgar kebebasan beragama