Kuningan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat menggagas pembangunan Museum Batik Kamuning sebagai upaya melestarikan dan mendokumentasikan warisan budaya batik khas daerah tersebut.

“Museum ini nantinya menjadi pusat pelestarian Batik Kamuning, yang merupakan batik khas Kuningan,” kata Penjabat (Pj) Bupati Kuningan Iip Hidajat dalam keterangannya di Kuningan, Rabu.

Ia mengatakan saat ini proses pembangunan museum tersebut sudah masuk tahap perencanaan serta sedang dikaji agar keberadaan fasilitas tersebut bisa membawa dampak positif untuk pelestarian batik asal daerah itu.

Ia menjelaskan Batik Kamuning telah menjadi simbol identitas budaya daerahnya sejak diresmikan sebagai salah satu ikon di Kabupaten Kuningan pada 2004.

“Langkah ini juga untuk menghargai kontribusi bupati-bupati sebelumnya dalam perkembangan batik ini. Batik Kuningan adalah hasil dari kerja kolektif yang panjang dan semua pihak harus dihargai,” katanya.

Iip mengungkapkan usulan pembangunan museum ini semakin menguat setelah Kuningan mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dalam acara pameran internasional di Paris, Prancis pada 2024.

Dalam ajang tersebut, kata dia, meskipun yang tampil adalah para perancang batik dari luar, bahan batik yang digunakan berasal dari Kuningan.

Menurut dia, museum ini tidak hanya akan berfungsi sebagai tempat penyimpanan koleksi, tetapi juga sebagai sarana edukasi tentang proses pembuatan batik.

“Museum ini nantinya menampilkan seluruh proses produksi batik, mulai dari desain hingga hak kekayaan intelektual (HAKI) yang dimiliki pengrajin lokal,” tuturnya.

Dia menambahkan bahwa konsep museum terinspirasi oleh pengelolaan museum internasional yang berhasil menarik minat pengunjung.

Ia percaya museum ini akan menjadi tempat yang menawarkan pengalaman visual serta pengetahuan mendalam terkait batik bagi pengunjung.

“Kami terinspirasi oleh pengelolaan museum di Paris yang mampu memberikan pengalaman edukatif yang mendalam bagi pengunjung. Kuningan perlu mengadopsi prinsip-prinsip tersebut,” ucap dia.

Baca juga: Museum Batik: Dunia sudah akui batik sebagai identitas Indonesia
Baca juga: Pemkot Pekalongan tambah ruang pertemuan di Museum Batik