Aroma Liverpool-Juventus dalam duel Inggris-Italia
12 Juni 2014 18:38 WIB
Pemain Tim Nasional Italia Ignazio Abate (Kanan) bersama rekan satu timnya melakukan sebrasi setelah berhasil menyarangkang bola ke gawang lawannya, Jerman dalam pertandingan persahabatan si Stadion San Siro, Milan, Italia. (REUTERS/Alessandro)
Rio de Janeiro (ANTARA News) - Pertandingan Inggris melawan Italia yang menjadi laga pembuka Grup D Piala Dunia 2014 di Manaus, Brasil, Minggu (15/6) WIB, hampir dipastikan para pendukung klub Liverpool dan Juventus akan menyaksikan secara seksama pertemuan dua tim tradisional Eropa itu.
Pasalnya, sedikitnya lima pemain dari masing-masing klub itu kemungkinan akan beraksi di atas rumput lapangan Stadion Amazonia Arena, dan baik Liverpool maupun Juventus seolah menjadi penanggung beban harapan masing-masing tim nasional negaranya.
Liverpool: Kebangkitan Mersey
Meskipun Manchester City mengakhiri musim lalu sebagai Juara Liga Inggris, Liverpool menghadirkan sensasi perburuan gelar nan dramatis bahkan sangat dekat dengan trofi liga pertama mereka semenjak 1990 silam.
Walaupun tersandung di beberapa penampilan, jejak peningkatan penampilan yang muncul di akhir musim boleh jadi akan terlihat di tim Inggris.
Sementara sang kapten Steven Gerrard dan bek kanan Glen Johnson telah menjadi pilihan reguler di tim nasional, Jordan Henderson, Daniel Sturridge dan talenta remaja Raheem Stelring baru menjadi salah satu opsi pilihan utama dalam setahun terakhir.
Henderson (23 tahun) hijrah ke Liverpool bersamaan dengan Andy Carroll dan Stewart Downing pada 2011 lalu, dengan potensi karirnya terlihat tidak berkembang sebagaimana kedua sejawatnya itu setelah musim yang kurang meyakinkan.
Ia diberi tahu bahwa dirinya diperbolehkan pergi meninggalkan klub, saat pelatih anyar Brendan Rodgers bergabung di 2012, namun justru berkembang menjadi salah satu pemegang peran kunci selama musim 2012-2013 yang berhasil mendatangkan banyak pujian kepada dirinya.
Berdampingan dengan Henderson, Gerrard (34) mengembangkan posisi baru sebagai gelandang yang bermain lebih dalam, memberikan kesempatan dia memanfaatkan kemampuan umpan jangka panjangnya.
Sementara "si kaki jet" Sterling (19) memberi Hodgson pilihan lain di sisi sayap maupun gelandang serang di tengah, sedangkan Sturridge (24) yang mengemas 21 gol musim lalu tengah berada di puncak karirnya.
Selain itu terdapat juga Rickie Lambert, penyerang yang baru hijrah ke Anfield dari Southampton, yang membuka kesempatan bahwa tim besutan Roy Hodgson akan menurunkan enam pemain Liverpool secara bersamaan di lapangan, namun kemungkinannya kecil ia tampil sejak awal melawan Italia.
Juventus: Tradisi Klasik
Menilik torehan tiga trofi Serie A dalam tiga tahun beruntun di bawah arahan Antonio Conte, tentu tidak mengejutkan apabila punggawa mereka mendominasi daftar pemain Italia yang telah mengoleksi empat gelar juara dunia itu.
Lini pertahanan kental dengan aroma Juventus, lewat kehadiran penjaga gawang Gianluigi Buffon dan duet palang pintu pertahanan Andrea Barzagli dan Giorgio Chiellini.
Walaupun di Turin, Conte memainkan tiga bek tengah secara bersaman yakni Barzagli di kanan, Chiellini di kiri dan Leonardo Bonucci di tengah.
Meski demikian, Bonucci mengalami musim yang kurang gemilang dan pelatih Gli Azzurri, Cesare Prandelli, kemungkinan akan menurunkan Chiellini di pertahanan tengah, sementara bek potensial dari Torino, Matteo Darmian, mengisi posisi bek kiri.
Di lapangan tengah, Andrea Pirlo memegang tali kendali permainan dengan posisi yang lebih mundur ke belakang, sembari berbagi tanggung jawab kreasi serangan bersama talenta muda Paris Saint-Germain, Marco Verratti.
Pemain Juventus kelima yang diperkirakan akan tampil sejak awal laga melawan Inggris, Claudio Marchisio, di sisi kiri lapangan tengah.
Peran yang luas mewajibkan Marchisio untuk menghalau saluran bola, menciptakan pulang untuk penyerang tunggal Mario Balotelli dan menusuk ke dalam kotak penalti lawan, yang menjadi incaran Prandelli.
Kehadiran gelandang berdarah Prancis, Paul Pogba, membuat Marchisio kehilangan tempatnya di tim utama Juventus, namun ia tampil secara reguler dalam dua bulan terakhir dan terlihat bugar, demikian AFP.(*)
Pasalnya, sedikitnya lima pemain dari masing-masing klub itu kemungkinan akan beraksi di atas rumput lapangan Stadion Amazonia Arena, dan baik Liverpool maupun Juventus seolah menjadi penanggung beban harapan masing-masing tim nasional negaranya.
Liverpool: Kebangkitan Mersey
Meskipun Manchester City mengakhiri musim lalu sebagai Juara Liga Inggris, Liverpool menghadirkan sensasi perburuan gelar nan dramatis bahkan sangat dekat dengan trofi liga pertama mereka semenjak 1990 silam.
Walaupun tersandung di beberapa penampilan, jejak peningkatan penampilan yang muncul di akhir musim boleh jadi akan terlihat di tim Inggris.
Sementara sang kapten Steven Gerrard dan bek kanan Glen Johnson telah menjadi pilihan reguler di tim nasional, Jordan Henderson, Daniel Sturridge dan talenta remaja Raheem Stelring baru menjadi salah satu opsi pilihan utama dalam setahun terakhir.
Henderson (23 tahun) hijrah ke Liverpool bersamaan dengan Andy Carroll dan Stewart Downing pada 2011 lalu, dengan potensi karirnya terlihat tidak berkembang sebagaimana kedua sejawatnya itu setelah musim yang kurang meyakinkan.
Ia diberi tahu bahwa dirinya diperbolehkan pergi meninggalkan klub, saat pelatih anyar Brendan Rodgers bergabung di 2012, namun justru berkembang menjadi salah satu pemegang peran kunci selama musim 2012-2013 yang berhasil mendatangkan banyak pujian kepada dirinya.
Berdampingan dengan Henderson, Gerrard (34) mengembangkan posisi baru sebagai gelandang yang bermain lebih dalam, memberikan kesempatan dia memanfaatkan kemampuan umpan jangka panjangnya.
Sementara "si kaki jet" Sterling (19) memberi Hodgson pilihan lain di sisi sayap maupun gelandang serang di tengah, sedangkan Sturridge (24) yang mengemas 21 gol musim lalu tengah berada di puncak karirnya.
Selain itu terdapat juga Rickie Lambert, penyerang yang baru hijrah ke Anfield dari Southampton, yang membuka kesempatan bahwa tim besutan Roy Hodgson akan menurunkan enam pemain Liverpool secara bersamaan di lapangan, namun kemungkinannya kecil ia tampil sejak awal melawan Italia.
Juventus: Tradisi Klasik
Menilik torehan tiga trofi Serie A dalam tiga tahun beruntun di bawah arahan Antonio Conte, tentu tidak mengejutkan apabila punggawa mereka mendominasi daftar pemain Italia yang telah mengoleksi empat gelar juara dunia itu.
Lini pertahanan kental dengan aroma Juventus, lewat kehadiran penjaga gawang Gianluigi Buffon dan duet palang pintu pertahanan Andrea Barzagli dan Giorgio Chiellini.
Walaupun di Turin, Conte memainkan tiga bek tengah secara bersaman yakni Barzagli di kanan, Chiellini di kiri dan Leonardo Bonucci di tengah.
Meski demikian, Bonucci mengalami musim yang kurang gemilang dan pelatih Gli Azzurri, Cesare Prandelli, kemungkinan akan menurunkan Chiellini di pertahanan tengah, sementara bek potensial dari Torino, Matteo Darmian, mengisi posisi bek kiri.
Di lapangan tengah, Andrea Pirlo memegang tali kendali permainan dengan posisi yang lebih mundur ke belakang, sembari berbagi tanggung jawab kreasi serangan bersama talenta muda Paris Saint-Germain, Marco Verratti.
Pemain Juventus kelima yang diperkirakan akan tampil sejak awal laga melawan Inggris, Claudio Marchisio, di sisi kiri lapangan tengah.
Peran yang luas mewajibkan Marchisio untuk menghalau saluran bola, menciptakan pulang untuk penyerang tunggal Mario Balotelli dan menusuk ke dalam kotak penalti lawan, yang menjadi incaran Prandelli.
Kehadiran gelandang berdarah Prancis, Paul Pogba, membuat Marchisio kehilangan tempatnya di tim utama Juventus, namun ia tampil secara reguler dalam dua bulan terakhir dan terlihat bugar, demikian AFP.(*)
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: