Tabanan, Bali (ANTARA) - Pengembang OXO Group Indonesia memulai membangun proyek hunian mewah dengan investasi sekitar Rp500 miliar di kawasan wisata Nyanyi, Desa Beraban, Kabupaten Tabanan, Bali, guna mendorong geliat ekonomi daerah yang kembali tumbuh setelah terdampak pandemi.

“Bali memiliki daya tahan setelah pernah mengalami aksi terorisme dua kali, gunung meletus hingga pandemi COVID-19 tapi Bali bertahan kuat,” kata Pendiri dan CEO OXO Group Indonesia Johannes Weissenbaeck di sela peletakan batu pertama proyek itu di Tabanan, Bali, Rabu.

Ia pun optimistis proyek 40 unit vila mewah itu tidak terdampak isu perlambatan ekonomi dunia dan nasional hingga daya beli masyarakat yang diproyeksi melemah.

Menurut dia, budaya Bali yang kuat menjadi daya tarik wisatawan sehingga sektor pariwisata pulih signifikan dan menimbulkan optimisme pelaku usaha dan masyarakat membelanjakan modalnya.

Buktinya, lanjut dia, seluruh unit pada proyek seluas 1,9 hektare itu sudah ludes terjual saat ditawarkan pada 8 Juni 2024 dengan kisaran harga mulai dari Rp8 miliar hingga Rp16 miliar per unit.

Ia menyebutkan sebanyak 30 persen pembeli merupakan orang Indonesia di antaranya berasal dari Jakarta dan Surabaya, kemudian sisanya dari investor asing yakni 20 persen dari pasar Australia dan pasar Eropa di antaranya Jerman, Austria, Spanyol dan negara lainnya.

Pengusaha itu menambahkan pembangunan hunian tersebut ditargetkan rampung pada Oktober 2026 dengan luas bangunan mulai 193 hingga 293 meter persegi dan luas tanah mulai dari 300-643 meter persegi.

Desain bangunan, kata dia, terinspirasi dari budaya dan kearifan lokal Bali dengan sentuhan arsitek Alexis Dornier

Johannes menilai Bali masih menjadi magnet para investor dan pengembang properti, termasuk kawasan hunian itu yang tak jauh dari wisata Pantai Nyanyi dan kawasan Nuanu sebagai pusat pendidikan, hiburan, dan kreativitas.

Baca juga: Dispar Bali jelaskan maksud rencana moratorium vila
Baca juga: THE RITZ-CARLTON, BALI TAWARKAN PENGALAMAN MENGINAP DI VILA
Baca juga: Gubernur Bali minta bupati data vila ilegal yang tak bayar pajak